News

Paduan Songket, Tenun, dan Keserhanaan

Friday, 12 Nov 2010

by JFW

Mengambil tema Kromo,Auguste Soesastro, perancang mudaIndonesia yang mengawali kiprahnya di New York muncul dengan koleksi minirancangannya yang mengutamakan kualitas cutting,tidak aneh-aneh dan simpel. Show menjelangsore di Fashion Tent Jakarta Fashion Week 2010/2011 pada 12 November lalu dihadiripula oleh beberapa perancang nasional, diantaranya Oscar Lawalata.

Begitu show dimulai, tepukan riuh penonton memenuhi ruangan.Tak lain karena baju dan kain tenun yang dikenakan sang model sangat cantik.Sesuai dengan latar belakang pendidikan Auguste, arsitek, terlihat sekaliAuguste mengutamakan konstruksi dalam rancangannya. Istimewa karena Semuakoleksi ini memakai satu lembar potongan dengan hanya satu jahitan saja. “Sayamenjahit sendiri semua koleksi ini. Kekuatan saya adalah pembuatan pola yangsaya pelajari di New York,”ujar Auguste pada saat konfrensi pers.

Rancangan Auguste didominasi oleh warna-warna yang tidakmencolok, seperti merah muda, cokelat dan maroon. Tujuan pemilihan warna ini,menurut Auguste adalah agar kepribadian pemakainya tak kalah dari baju yangdikenakannya. Hampir semua baju ditemani kain khas Indonesia, yaitu SongketNagara (Bali), Songket Pandai Sikek (Sumatera Barat) dan Tenun Sutera Loom(Jawa Barat). Keikutsertaan kain khas Indonesiadalam rancangannya menjawab ambisi Auguste untuk memperkenalkan kain Indonesia dikancah internasional. Sebuah upaya yang mesti didukung oleh berbagai pihak.

(Cesy Yulia/ Tim Peliput Cita Cinta)