News

Tradisional Dalam Balutan Modernitas

Monday, 12 Nov 2012

by JFW

Kekayaan budaya Indonesia tak hentinya menginspirasi para desainer lokal untuk berkreasi, termasuk Didiet Maulana dengan IKAT Indonesia. Menyambut tren musim panas tahun depan, Didiet menampilkan 62 koleksi pria dan wanita yang terinspirasi dari baju bodo (baju tradisional Sulawesi Selatan) pada pergelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 ini, Senin (12/11). Nuansa cerah yang dihadirkan dalam ragam warna pastel menggambarkan "Romantika Mentari" di negeri tropis Indonesia.


Show dibuka dengan anggun oleh penampilan Andien yang melantunkan Simfoni Raya Indonesia. Keindahan kain tenun Sengkang yang berpadu dengan material transparan lalu hadir mendominasi panggung JFW. Warna-warna cerah dan pastel berpadu apik dengan warna khas tenun seperti merah, biru tua, hijau, ungu, dan coklat. Desain dan cutting sederhana di atas tenun tradisional ditampilkan cerdik oleh Didiet dalam balutan modernitas cermin masyarakat urban.

Beberapa koleksi menampilkan detail beads dan kristal yang tersulam indah pada atasan berbahan silk.  Sementara untuk busana pria, koleksi yang ditampilkan lebih kasual. Jaket, celana, kemeja, hingga sepatu mendapat sentuhan tenun yang tak kalah banyak proporsinya.

Meski terinspirasi dari baju tradisional, Didiet berhasil mengangkat cita rasa modern yang lebih segar dan sesuai zaman. Show “Romantika Mentari” dari Ikat Indonesia ini menjadi penutup rangkaian JFW 2013 yang telah berlangsung selama 10 hari sejak 3-12 November. Sebuah sajian yang indah, cerdas, dan kreatif yang mengangkat citra bangsa Indonesia. (Dian Probowati/Tim Peliput Cita Cinta)