News

Mengenang Momen Di Atas Runway, Berbagi Pengalaman

Sunday, 16 Dec 2018

by Zea Zabrizkie

Baru dua kali diselenggarakan, LPM Menswear terbukti telah menjadi salah satu program yang menarik disimak dalam rangkaian Jakarta Fashion Week. Menjawab kebutuhan desainer busana pria yang semakin mencuat, para desainer muda ini terus dibimbing untuk memberanikan diri mengambil andil untuk membesarkan industri mode dalam negeri. 
 

Di bulan Desember 2018, para alumni diajak untuk berdiskusi sekaligus meresmikan instalasi mode untuk LPM Menswear 2018 di Fashionlink x #BLCKVNUE. Instalasi mode LPM Menswear dapat Anda kunjungi di Fashionlink x #BLCKVNUE sepanjang Desember 2018 hingga Februari 2019.

"Saya sudah kenyang dikomentari bahwa sia-sia saja saya membuat busana untuk pria, nggak akan laku. Lebih baik buat busana wanita saja," ungkap Dede Ananta, juara ketiga LPM Menswear 2017, di sela acara bincang-bincang bersama para alumni dan mitra LPM Menswear.

Hal ini diamini oleh rekan-rekan seangkatannya, termasuk Galuh Nurita, sang juara pertama. "Memang sulit, tapi kami masing-masing sudah memberanikan diri untuk mengembangkan label sendiri khusus busana pria. Busana-busana ini juga sudah ditampilkan di salah satu pekan mode besar di ibukota," ujarnya.

Lain halnya dengan angkatan LPM Menswear 2018 yang masih relatif baru. "Senang dan cukup kaget sebenarnya, apalagi sorotan yang didapat lumayan besar. Saya jadi langsung memperhitungkan untuk segera membuat koleksi yang dapat dipasarkan, apalagi melihat karya di display seperti ini," cetus Anita Nyotosetiadi, pemenang ketiga LPM Menswear 2018. Para alumni juga diberikan kesempatan untuk memasarkan koleksi menswear mereka di Fashionlink x #BLCKVNUE.

Tidak hanya dilirik sebagai desainer, beberapa alumni mengungkap bahwa banyak tawaran mengajar di sekolah-sekolah mode. "Awal tahun 2019, saya akan mengajar di sebuah sekolah mode baru," kata Mhd. Rizky Julpra Yengky, salah satu finalis LPM Menswear 2018.

"Kalian harus gigih, pasarnya ada tapi memang tidak semudah menjual pakaian perempuan. Kami akan selalu mendukung, sebagai mentor, kalian tidak akan kami tinggalkan," ujar Zoey Rasjid kepada para peserta.

Dukungan juga datang dari Istituto Marangoni, sebagaimana yang diungkapkan Lisa Malonda, "Kami sangat senang dengan kualitas peserta LPM, LPM Menswear, LPA dan seterusnya. Kualitas kurasi Jakarta Fashion Week terhadap kompetisi-kompetisinya sudah terbukti. Karenanya, kami akan memberikan beasiswa khusus untuk semua alumni kompetisi Jakarta Fashion Week yang berminat meneruskan edukasinya di Istituto Marangoni."

Ajang ini juga dikunjungi beberapa mitra Jakarta Fashion Week, seperti Pan Brothers, Lenzing, dan lain-lain. Sembari melihat-lihat instalasi, mereka pun turut berdiskusi dengan para desainer muda.

"Masih muda sudah berkarya, saya kagum pada kalian. Tapi supaya bisa jadi semakin besar, kalian harus mampu menekan ego dan idealisme agar bisa menyesuaikan selera pasar juga," pesan Ibu Lisa dari Pan Brothers.

LPM Menswear akan kembali diadakan di tahun 2019. Dengan dukungan dan sorotan yang lebih meriah, untuk pertama kalinya, LPM Menswear dicanangkan untuk tampil di Fashion Tent, area eksklusif Jakarta Fashion Week.

"Para mitra sangat senang dengan hasil kompetisi ini, koleksi para finalis dan alumni mendapat banyak pujian dari para mitra, termasuk mitra internasional seperti Jepang, Korea, dan Inggris. Karenanya, kami akan memberikan tempat yang lebih eksklusif untuk LPM Menswear tahun depan, apalagi penyelenggaraannya akan berbarengan dengan perayaan empat dekade Lomba Perancang Mode," tutur Zornia Harisantoso, Program Director Jakarta Fashion Week.