News

Semarak Jakarta Dalam Keanggunan Tradisi

Monday, 8 Nov 2010

by JFW

Memasuki hari ke-3 Jakarta Fashion Week 2010/2011, kemeriahanmakin meningkat. Kali ini giliran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta menjadi  penampil pertama pada show JFW 10/11, tanggal 8 November 2010, yang dimeriahkan oleh 5 desainer binaannya. Mereka  adalah Ari Sita, Inez Mardiana, Wiwik Maskat, Amalia Agus, dan Siti Haida. Terinspirasi dari atmosfer Jakarta tempo doeloe, keanggunan wanita saat memakai kain batik, kebaya, dan busana dengan ragam hias bordir ditampilkan dalam modifikasi busana memikat dan kemasan modern.

Kreasi pertama berjudul Dreams of Feminity karya Ari Sita. Rancangan busana cantik yang hadir dalam nuansa serba putih ini tampil mencuri perhatian. Ragam bordir cantik di atas kain sutera bertekstur memberi sentuhan feminin pada setiap wanita yang memakainya.

Inez Mardiana yang mengambil tema Jasmine Teas - Encim Uniqueness hadir dengan kebaya encim berpotongan modern yang sangat memikat. Kesulitan Inez selama ini dalam memadu-padankan kebaya dengan kain batik memunculkan ide untuk membuat kebaya dengan bordir yang disesuaikan dengan motif batiknya. Warna-warni kebaya dengan bordir unik motif binatang, wayang, sampai ondel-ondel menjadi daya pikat koleksinya.

Yang juga tak kalah menarik adalah Gorgeous Encim dari B’Modish karya Wiwik Maskat. Wiwik berkreasi dengan bermacam-macam kain untuk bahan karyanya, misalnya kain sutera Makassar. Modifikasi bentuk kebaya menjadi lebih modern antara lain terlihat pada bentuk lengan dan detail pada bagian leher.

Amalia Agus dengan labelnya Milla House juga menampilkan kreasi kebaya yang di antaranya menggunakan kain organdi bermotif. Dengan judul Kebaya Seni Krancang, Amalia seolah ingin menyampaikan pesannya  agar seni bordir krancang Betawi tetap lestari.

Penampil terakhir Siti Haida dengan koleksi berjudul Creative Cultural Urge. Tampilan gaun pesta dimeriahkan dengan nuansa warna-warna berani yang diperkaya dengan ragam bordir. Elegan dan mewah, tapi tetap  dengan sentuhan khas Indonesia.

Menurut Muhayat, Ketua Harian Dekranasda DKI Jakarta, “Diharapkan para binaan selalu kreatif dan terus meningkatkan kreasinya, apalagi program Dekranasda DKI Jakarta kali ini adalah melestarikan kebaya encim dan batik Betawi.”  Ya, sebagai cerminan busana wanita Indonesia yang anggun dan berbudaya, kebaya melang selalu lekat di hati.