News

Siap Pakai, Siap Berjaya

Monday, 14 Nov 2011

by JFW

Berbagai pilihan busana siap pakai dan cocktail dress dari sepuluh desainer yang tergabung dalam organisasi mode Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) tampil begitu variatif dan penuh warna! Dalam show ke-3 hari ini, penonton disuguhi ragam warna mode yang bergaya modern, etnik, kontemporer, dan kasual. Sepuluh perancang ini mengisyaratkan busana siap pakai dengan cutting sederhana sehingga memudahkan padu padan dalam keseharian.

Anastasia membuka show dengan koleksi bertema ‘Through the Looking Glass’ yang menampilkan bentuk mikroskopik berupa bahan natural yang diperbesar dengan mikroskop. Dominasi tulle dan organza berwarna pastel begitu kental terasa. Kemudian ada Puji Tjandra yang mengunggulkan kekuatan print dan teknik rajut dari koleksinya yang bertema ‘Miles of Tiles’.

Di sisi lain, Dwi Iskandar yang terinspirasi dari suasana liburan di Barcelona menyajikan koleksi pakaian kasual dari bahan kaus yang nyaman dengan warna-warna bold. Junie Kwanda memilih tema ceria khas era 1960-an: ribbonholic. Semua look bernuansa pita dengan detail bunga yang berwarna-warni.

Nuansa tradisional kontemporer berhasil diangkat Uke Toegimin dalam koleksinya bertema ‘Exoctic Rustic’ dengan bahan tenun khas Kalimantan Barat. Bahan tenun ini kemudian dipadu dengan denim dan aksesoris tradisional yang  juga berasal dari Kalimantan Barat. Gaya etnik kembali ditampilkan oleh desainer Wignyo Rahadi yang mengolah tenun menjadi lebih modern, berupa cocktail dress yang didominasi warna merah muda dan abu-abu. Lalu hadir Afif Syakur dengan koleksi ‘Deconstruction Line’ untuk dress bercorak etnik bernuansa warna tanah dan hijau lumut. Bahan katun yang ditampilkan tetap terlihat elegan ketika dipakai.

Dalam koleksi bertema ‘La Mer’, Oki Wong menggagas busana bernuansa musim panas. Koleksi ini terlihat segar dalam sentuhan warna biru laut dan pasir. Inilah inspirasi gaun formal yang cerah yang biasa digunakan untuk cocktail party. Setelah Afif, tampil Hartono Gan dengan koleksi bertema ‘Contradiction’. Dua sisi berbeda dalam satu look—bervolume dalam segi bentuk namun sangat ringan dan wearabledalam segi tekstur.

Setelah rangkaian koleksi busana etnik maupun kontemporer, muncul AARTI yang merupakan label aksesoris kolaborasi Aryani dan Agnes Budihardjo. Dalam koleksi kali ini, AARTI menampilkan gaya etnik kontemporer berkat variasi topi anyaman maupun teknik tikar khas Indonesia. AARTI menyulap bahan tradisional yang sering dijumpai menjadi tampilan elegan dan tak biasa.

Mayasari (Tim Peliput Grazia)