News

Bermain Strategi di Fashion Bootcamp

Thursday, 7 Jun 2012

by JFW

    Menjadi sebuah workshop yang seru ketika para praktisi mode, desainer muda, juga para pemerhati dan pelaku bisnis mode Indonesia bertukar pikiran bersama pakar-pakar internasional. Dalam workshop bertema Fashion Bootcamp, a Path to Fashion Business Success!, empat pakar ternama dari Centre for Fashion Enterprise (CFE) -lembaga pengembangan bisnis yang melakukan inkubasi atau penggodokan ide dan strategi serta mendukung pengembangan label maupun desainer baru di sektor mode di Inggris- berdiskusi dan berbagi strategi dalam membangun bisnis mode yang kian kompetitif. Keempat pakar dari CFE adalah Toby Meadows, Wendy Malem, Angela Quaintrell, dan Sanjeev Davidson. Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian acara Jakarta Fashion Week bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan British Council.

    Dalam workshop yang dibagi empat sesi ini para peserta mendapat pengarahan mengenai konsep bisnis yang tepat agar bisa go international, sesuai dengan tema JFW tahun ini Indonesia Today, The World Tomorrow. Sebagai sarana inkubator, CFE telah mengangkat nama-nama besar dalam industri fashion seperti Erdem, Richard Nicoll, Mary Katrantzou, Peter Pilotto, juga menjadi konsultan untuk brand besar diantaranya adalah Topshop dan Max Mara. Wendy Malem, Direktur CFE sejak tahun 2007 juga dekan fakultas Enterprise and International Development di London College of Fashion sempat mengatakan bahwa bisa jadi Indonesia memberi nafas baru di dunia fashion internasional.

Banyak hal yang menginspirasi dan ia mengaku terkesan dengan banyak hal yang ia lihat disini. Ya, sebelum Fashion Bootcamp ini berlangsung, telah diselenggarakan juga workshop khusus selama dua hari untuk desainer muda dan brand Indonesia terpilih yang akan dipilih dan meraih kesempatan untuk tampil di panggung mode London. Desainer dan brand Indonesia yang terpilih kali ini adalah Albert Yanuar, Ari Seputra (Major Minor), Barli Asmara, Carline Darjanto dan Ria Sarwono (Cotton Ink), Dian Pelangi, Imelda kartini (Bretzel), Jeffry Tan, Yosafat Dwi Kurniawan.   
  
   Toby Meadows salah satu konsultan di CFE pada sesi pertamanya menjelaskan mengenai perilaku dan karakter konsumen terhadap sebuah brand. Bagi pelaku bisnis, rasa percaya dari konsumen memang menjadi nilai penting, namun jangan terlena, tetaplah menjaga kualitas karena konsumen akan selalu memerhatikan setiap detil dan melakukan evaluasi. Setelah itu Angela Quaintrell, konsultan CFE sekaligus pakar ritel yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun berbagi cerita. Wanita yang menjadi buyer pertama koleksi Alexander McQueen, juga mengangkat profil Dries Van Noten, Yohji Yamamoto, dan Junya Watanabe ini dengan tegasnya mengingatkan kepada para desainer muda agar jangan ragu menghargai karya sendiri. “Value your designs, make sure your prices are correct!” jelasnya.
   
  Sebagai penutup, Sanjeev Davidson, pakar CFE yang pernah menjadi konsultan brand ternama untuk fashion retailer di Inggris seperti Nike, Reebok, True Religion, dan beberapa brand lainnya membawakan sesi workshop yang sangat dinamis, langsung berinteraksi dengan para peserta. Para peserta diajak berpikir bersama, menjawab berbagai pertanyaan bersama dan membedah bagaimana cara menciptakan brand yang kuat dan mampu menembus pasar internasional. “A successful brand has a vision, aim, objectivity, and of course strategy,” paparnya.

Selain pemaparan tentang penciptaan brand yang kuat, Sanjeev juga menjelaskan mengapa konsumen memilih membeli brand yang sudah terkenal. Kepercayaan, kesetiaan terhadap brand, mempercepat pilihan, berbelanja ‘branded product’ juga menjadi cara untuk mengangkat imej dan juga untuk sarana hiburan. (Erin Metasari)