News

Mimpi dan Kemewahan APPMI

Sunday, 11 Nov 2012

by JFW

Dalam show kedua Fashion Parade APPMI hari Sabtu (10/11) yang digelar di Fashion Loft Jakarta Fashion Week (JFW) 2013, lima orang desainer anggota APPMI menampilkan rangkaian koleksi terbarunya. 

Sebagai pembuka Fomalhaut Zamel mempresentasikan karyanya yang bertema Queen of The Damned. Inspirasi kehidupan bangsawan abad 18, vampire, dan zaman kegelapan memberi gambaran akan sosok yang dingin, misterius, namun tetap elegan yang diaplikasikan pada rancangannya. Warna-warna hitam, aksen merah marun, biru benhur, tembaga, dan emas menjadi palet warna pada koleksinya. Kesan mewah hadir pada aksentuasi brokat, bordir suji, batu alam, manik-manik, swarovski, hingga bola dakron.

Kemudian tema cinta diangkat oleh Elok Rege Napio dalam There Are 3 Reason. Tiga jenis koleksinya ditampilkan secara berurutan. Conditional Love, hadir dalam warna-warna berani seperti merah, emas, dan hitam, kemudian Love Based Upon The Other Current Status tampil lebih segar dalam pink, salem, ditambah permainan tie dye. Terakhir Unconditional Love, perpaduan antara sisi elegan dengan kontemporer dalam permainan palet warna pastel dan putih.

The Black Dahlia, karya Dennis Sarotta menampilkan gaun malam serba hitam. Detail rumit ala origami dalam potongan tak biasa hadir dalam kombinasi batik, lace, tulle, dan cruz chiffon yang terlihat mewah. Aksen manik-manik, batu permata, dan swarovski tak ketinggalan dihadirkan oleh Dennis. Kemudian disusul oleh Anwar Dani yang menawarkan rancangan bertajuk Exotic Japan. Kimono disulap menjadi lebih modern, tak lupa ornamen bunga Kanzashi dan Sakura.Yang unik, kali ini hadir obi yang dibuat dari bahan kulit.

Rudy Liem kembali hadir menampilkan koleksi terbarunya, Romance Trap. Dominasi belitan pita disertai efek lipat dan pelintir yang dipadukan dengan jalinan mutiara seolah memberi gambaran tentang wanita sebagai center of attraction. Penampil terakhir, Marga Alam, menghadirkan tema Vertical Limit. Seakan tanpa batas, eksplorasi Marga Alam total dalam mengolah berbagai material menjadi helaian busana. Rok asimetris, bustier, one shoulder dress, serta permainan payet dan bulu menghadirkan koleksi yang sarat akan kemewahan. (Anggi Hapsari/ Tim Peliput Femina)