Tradisional Dalam Balutan Modernitas

Kekayaan budaya Indonesia tak hentinya menginspirasi para
desainer lokal untuk berkreasi, termasuk Didiet Maulana dengan IKAT Indonesia.
Menyambut tren musim panas tahun depan, Didiet menampilkan 62 koleksi pria dan
wanita yang terinspirasi dari baju bodo (baju tradisional Sulawesi Selatan)
pada pergelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 ini, Senin (12/11). Nuansa
cerah yang dihadirkan dalam ragam warna pastel menggambarkan “Romantika
Mentari” di negeri tropis Indonesia.
Show dibuka dengan anggun oleh penampilan Andien yang melantunkan Simfoni Raya
Indonesia. Keindahan kain tenun Sengkang yang berpadu dengan material
transparan lalu hadir mendominasi panggung JFW. Warna-warna cerah dan pastel
berpadu apik dengan warna khas tenun seperti merah, biru tua, hijau, ungu, dan
coklat. Desain dan cutting sederhana di atas tenun tradisional ditampilkan
cerdik oleh Didiet dalam balutan modernitas cermin masyarakat urban.
Beberapa koleksi menampilkan detail beads dan kristal yang tersulam indah pada atasan berbahan
silk. Sementara untuk busana pria, koleksi yang ditampilkan lebih
kasual. Jaket, celana, kemeja, hingga sepatu mendapat sentuhan tenun yang tak
kalah banyak proporsinya.
Meski terinspirasi dari baju tradisional, Didiet berhasil mengangkat cita rasa
modern yang lebih segar dan sesuai zaman. Show “Romantika Mentari” dari Ikat
Indonesia ini menjadi penutup rangkaian JFW 2013 yang telah berlangsung selama
10 hari sejak 3-12 November. Sebuah sajian yang indah, cerdas, dan kreatif yang
mengangkat citra bangsa Indonesia. (Dian Probowati/Tim Peliput Cita Cinta)
Leave a Reply