News

Tak Sekadar Label

Wednesday, 27 Mar 2013

by JFW

Satu lagi buku penting bagi para pelaku industri fashion di Indonesia. Toby Meadows, Direktur Three’s Company Creative Consultancy yang menyediakan layanan kepada industri mode dengan cukup mendetail memberikan banyak kiat dan tip untuk para “petarung “ pemula dalam bukunya Memulai dan Menjalankan Sebuah Label Fashion. “Dunia fashion bergerak dengan kecepatan sangat tinggi; gaya, potongan, warna, dan desainer baru. Semua ini membuat ‘panggung’ yang menantang dan selalu berubah untuk dunia para desainer pemula,” jelasnya.

Dalam bab Kenali Pasar Anda misalnya, Toby membuat sebuah bagan yang dapat mempermudah pembaca untuk membuat profil target konsumen. Berbagai pertanyaan diajukan di dalam bagan, mulai dari pertanyaan umum seperti pekerjaan dan usia, hingga pertanyaan mendetail seperti : apa yang membuat mereka tertawa?

Hal ini menurut Toby menjadi penting karena dengan mencoba menciptakan sebanyak mungkin profil konsumen, maka ketika Anda sedang berusaha memasarkan atau mempromosikan merek atau toko Anda, semua sisi sudah dipelajari. “pergilah ke daerah pertokoan tempat competitor Anda banyak berada, dan ajukan pertanyaan spesifik kepada orang yang lewat agar dapat memberikan gambaran mengenai kebiasaan, kebutuhan dan keinginan mereka,” ungkap Toby memberikan tips cara menggali profil konsumen.

Uraian Toby dalam buku yang diterbitkan Gaya Favorit Press ini terasa lebih aktual karena penulis dengan khusus menambahkan dan memperbarui bagian tentang e-commerce dan social media, hingga berbagai studi kasus baru sebagai inspirasi nyata perjalanan berbagai label fashion yang relatif berusia muda.

Pemaparan kisah desainer belia Yasmin Kianfar misalnya. Desainer asal London ini mengakali terbatasnya dana yang dimiliki dengan lebih mengutamakan membuat lookbook sebagai alat pemasarnya ketimbang memperlihatkan karyanya di peragaan busana. Kecuali, menurut Yasmin, Anda memang memiliki dana untuk terus mengadakannya. “Anda tidak dapat memutuskan untuk memulai dan kemudian berhenti. Hal ini akan terlihat seakan-akan anda gagal,” ungkap Yasmin.

Terjun ke dalam industri fashion memang membutuhkan kejelian dan berbagai kemampuan lain agar sanggup bertahan. Namun hal semacam ini tentu tidak lantas harus dijadikan alasan bagi para desainer pemula yang ingin memulai dan menjalankan bisnis fashion. “Dengan produk yang tepat, jalur distribusi yang baik, pemahaman mendalam akan target konsumen dan pemikiran inovatif, semua masih mungkin terwujud,” tulis Toby dalam bagian Catatan Penulis. (Ramzy Hasibuan/majalah dewi. foto: dok. dewi)