DEWI Fashion Knights II menegaskan kejayaan mode Indonesia. Tulola dan Sapto Djojokartiko menampilkan kekayaan motif dan tekstil dari Timur, sementara Sebastian Gunawan menafsirkan klasik Jawa dengan sentuhan kontemporer.
Peragaan ini adalah kulminasi kreativitas, warisan budaya, dan inovasi modern, setiap helai busana bercerita tentang keindahan Nusantara yang hidup di panggung global. Dengan kilau, warna, dan detail yang memikat, DEWI Fashion Knights II menutup JFW 2026 dengan momen magis yang akan dikenang oleh mata dan hati seluruh penonton.
TULOLA
TULOLA menuturkan kisah keanggunan Nusantara lewat perhiasan berbalut makna. Didirikan oleh Sri Luce Rusna dan Happy Salma di Bali pada 2007, setiap karyanya merupakan interpretasi puitis atas budaya dan alam Indonesia, yang menggunakan perak sterling 92,5% berlapis emas 18K, menjadi perhiasan yang lebih dari sekadar aksesori.
Sapto Djojokartiko
Sapto Djojokartiko dikenal dengan desain romantis yang berpadu dengan kerajinan bordir rumit khas Jawa, menciptakan busana yang lembut sekaligus berkarakter. Mendirikan labelnya pada 2007, ia tergabung dalam Indonesia generasi ketiga Indonesia Fashion Forward di Jakarta Fashion Week 2014 dan menampilkan rancangannya di show Dewi Fashion Knight pada JFW 2017.
Sebastian Gunawan Signature
Label Sebastian Gunawan Signature mencerminkan kemewahan dan kemegahan dalam setiap detail, berpadu antara siluet klasik dan sentuhan glamor modern. Dikenal sebagai desainer dengan kepekaan tinggi terhadap konstruksi busana dan permainan ornamen, Sebastian Gunawan pernah meraih IAF Young Designer Award 2004 ldi Barcelona, sebuah pencapaian yang menegaskan reputasinya secara global.