News

Wisata Wastra Negara Tetangga di Queen Sirikit Museum of Textiles Thailand

Thursday, 28 Jul 2016

by JFW

Bangkok memang merupakan salah satu surga belanja garmen dunia, namun hentikan dahulu sejenak kegiatan belanja Anda, lalu sempatkan mengunjungi Museum Queen Sirikit, yang terletak di samping kanan pintu masuk Grand Palace, Bangkok. Tidak saja mengenal sejarah perkembangan tekstil Thailand dan gaya berpakaian Ratu Sirikit, Anda juga bisa belajar menghargai budaya bangsa itu.



Museum Queen Sirikit dibangun oleh Yayasan SUPPORT, yang dikelola oleh Ratu Sirikit. Sesuai namanya, museum ini menceritakan tentang peran Ratu Sirikit mengubah citra sutra Thailand, yang tadinya hanya diproduksi biasa secara lokal, menjadi simbol dari negara Thailand. Berkat kerja keras Ratu Sirikit, sekarang Thailand terkenal sebagai negara penghasil kain sutra yang indah dan cantik.

Museum Queen Sirikit memang memiliki misi untuk menciptakan kesadaran masyarakat terhadap budaya dan keindahan industri tekstil di Thailand, sebuah cita-cita yang dimanifestasikan langsung oleh Ratu Sirikit dengan bantuan Putri Mahkota Maha Chakri Sirindhom. Tak hanya itu, museum pun menjadi pusat pembelajaran tentang industri tekstil Thailand di masa lalu sampai sekarang, di mana pengetahuan dan material industri tekstil itu sendiri datang dari berbagai penjuru Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur. Tentu saja, pengetahuan tersebut dituturkan dengan penjelasan menyeluruh tentang hubungan antara perkembangan industri tekstil dan Ratu Sirikit.



Galeri 1 - Artistry in Silk: The Royal Style of Her Majesty Queen Sirikit.

Dalam galeri ini, kita dapat melihat berbagai macam gaya dan model yang biasa Ratu Sirikit pakai dalam acara kerajaan maupun keseharian beliau, lengkap dengan aksesori yang melengkapi gaya berpakaian sang bangsawan Thailand tersebut. Koleksi pakaian itu dibuat dengan berbagai macam bahan yang unik, mulai dari sutra sampai kayu yang diolah menjadi kain yang sangat indah. Kita juga dapat melihat deretan karya desainer dunia, seperti Pierre Balmain, Balenciaga, dan Jean Paul Gaultier, yang sempat mendesain koleksi baju Ratu dengan bahan sutra asli Thailand.



Galeri 2 - Fashioning Tradition: Queen Sirikit Creates a National Dress for Thailand.

Kisah tentang usaha Ratu menciptakan model pakaian khas Thailand dikisahkan dalam galeri ini, lewat tampilan lebih dari 20 baju khas Thailand yang biasa dikenakan Ratu Sirikit saat kunjungan ke luar negeri atau acara internasional. Proses pembuatan baju khas Thailand oleh Ratu Sirikit dimulai pada tahun 1960, saat Ratu Sirikit sedang melakukan persiapan untuk menemani Raja yang akan melakukan kunjungan ke empat belas negara di Amerika dan Eropa.

Usaha Ratu dalam menciptakan baju khas Thailand sangat didukung oleh Raja. Raja kemudian melakukan penelitian melalui koleksi foto dan lukisan lama tentang perempuan Thailand untuk mempelajari pakaian yang dipakai oleh perempuan Thailand di masa lalu. Melalui hasil penelitian tersebut, Ratu Sirikit mempercayakan kerabatnya, Thanphuying Maneerat Bunnag, bersama dengan ilmuwan dan sejarawan untuk mendesain baju khas Thailand. Kerja sama tersebut menghasilkan delapan model pakaian khas Thailand yang kini bisa kita lihat di museum.



Galeri 3 dan 4 - For the Love of Her Country, Her Majesty Queen Sirikit Creates the SUPPORT.

Galeri ketiga dan keempat menampilkan peran Yayasan SUPPORT dalam menjaga dan mempromosikan kain sutra traditional Thailand. Dalam galeri ini ditampilkan perjalanan Ratu Sirikit berkeliling Thailand, yang dimulai dari tahun 1955, untuk mengunjungi daerah yang memproduksi kain sutra.

Tidak sekadar berkunjung, Ratu Sirikit juga memberikan dukungan, seperti bantuan dana, pelatihan-pelatihan, dan pasokan bahan kepada para pembuat kain sutra, yang kebanyakan adalah perempuan. Ratu Sirikit berpendapat bahwa pembuatan kain sutra dapat menjadi sumber penghasilan bagi perempuan Thailand, sekaligus melestarikan keunikan warisan budaya Thailand.


Thailand sendiri sudah lama menjalin kolaborasi dengan Jakarta Fashion Week, melalui badan Department of International Trade Promotion (DITP) dari Kementerian Perdagangan Thailand. Tahun lalu, untuk ke sekian kalinya, Negara Gajah Putih menghadirkan desainer unggulannya di panggung JFW 2016/2017, yaitu Paul Direk dan THEA by Thara, serta produk unggulan khas dua pusat perbelanjaan ternama di Bangkok, yaitu Siam Paragon dan Central.

Thailand juga kerap mengundang desainer Indonesia untuk beraksi di pekan mode mutakhir mereka yang bertajuk Bangkok International Fashion Fair & Bangkok International Leather Fair (BIFF & BIL). Tahun 2016, desainer yang berangkat adalah Rani Hatta dan SOE Jakarta yang sama-sama merupakan desainer Indonesia Fashion Forward.



Teks: Ai Syarif
Foto: http://www.qsmtthailand.org