News

Desainer Muda Berbakat Didikan Abineri Ang Unjuk Karya di Ajang Jakarta Fashion Week 2018

Sunday, 22 Oct 2017

by JFW

Lembaga pendidikan Abineri Ang atelier et créateur de mode belajar dengan konsep desainer workshop dan mereka tetap berkomitmen dan inovatif dalam ambil bagian di ajang Jakarta Fashion Week 2018 dengan menampilkan koleksi dari desainer yang tergabung bersamanya yaitu Canissia, Florencia Augustine, Indira Galuh Astari, Elisabet Sesilia, dan Maison Baaz Couture di Fashion Tent pada 22 Oktober 2017.

Karya desainer muda ini dilirik para penikmat mode dan layak dipamerkan kepada khalayak. Mereka adalah hasil terbaik yang memiliki nilai jual dan kualifikasi kemandirian ketika berkarya dan berbisnis, berkomitmen, dan tentu saja memiliki wawasan luas di dunia mode. Tema yang diolah tiap murid berbeda-beda, walaupun masih dalam lingkup yang sama, yakni mengusung tema "DARA". Tidak ada batasan dalam hal kreasi. "Abineri sangat giat memberi support pada murid-muridnya tanpa batas. Kami bebas mengeksplor ide-ide liar kami," ujar Indira Galuh Astari

"Inspirasi design saya berasal dari perpindahan musim spring summer di Jepang yang ditandai dengan mekarnya bunga-bunga sakura. Sama seperti DARA (anak gadis) yang menjadi tema besar dari ABINERI ANG. Warna-warna dan material yang saya gunakan juga dengan nuansa sakura, yaitu  putih dan merah muda," ungkap Indira.

Indira menyadari bahwa saat ini banyak wanita muslim modern yang sukses, dan mereka tetap mengingat kewajibannya sebagai wanita muslim. Hal tersebut mendorong Indira untuk melahirkan rancangan busana yang sopan. "Saya melihat, mereka yang menggunakan hijab, kalau menikah tetap memakai pakaian ketat dengan bustier dan baju inner yang membentuk badan. Saya ingin memperlihatkan bahwa ada begitu banyak model busana pengantin yang cantik tanpa membentuk tubuh. Bisa dipakai dengan jilbab yang menutup dada," jelas Indira.



Ninirossa oleh Canissia Leo Bunga menempuh jalur yang berbeda dengan motif-motif tradisional yang mengingatkan kita dengan perpaduan antara songket Palembang dengan tenun khas Thailand. Warna-warna berani yang mengesankan palet royal kerajaan, seperti merah dan biru, jadi sorotan utama desain sederhana yang mengikuti lekuk tubuh. Pakaian-pakaian cantik ini juga dilengkapi dengan aksen stole dan selendang yang menarik.



Sedangkan garis-garis ekstrim terlihat dari couture ala Elisabet Sesilia. Terinspirasi dari dewi Yunani bernama Hecate, dewi segala kekuatan magis di bumi, konsep misterius, kelam, berani nyata terpampang, namun tetap elegan dan menawan. Hitam menjadi warrna dan elemen dasar pada rancangan yang misterius dan penuh emosi. "Tiap elemen dan warna aku sesuaikan dengan latar belakang dan interpretasi aku tentang dewi Hecate. Memang sejak kecil, aku suka mitologi serta hal-hal mistis," papar Elisabet.




Couture yang lebih feminin ditampilkan oleh Cacal Baker melalui labelnya Maison Baaz. Desainer yang menggemari detail buatan tangan ini menunjukkan keahliannya menyulap hal-hal kecil menjadi susunan yang memiliki dampak besar pada keseluruhan desain. Warna-warna feminin jadi sorotan pula dalam koleksi yang terdiri atas cocktail dan bridal dresses ini.



Florencia Agustina juga memunculkan kecintaannya pada kelembutan dan keindahan dalam koleksinya yang penuh aksen bunga daisy. Bahan-bahan lembut seperti tulle, chiffon, dan silk organza menimbulkan siluet bervolume sekaligus lembut mengikuti liuk gerakan model. Selain menampilkan warna putih, pale pink, dan beige, Florencia juga menyisipkan warna biru dan turkois untuk koleksinya kali ini.

Para perancang muda tersebut menerapkan keahlian mereka dalam mengkombinasikan berbagai macam bahan dengan perpaduan yang menarik. Kreativitas para murid dikombinasikan dengan ilmu yang diberikan oleh Abineri. Para perancang muda tersebut mengemas semua desain dengan hati dan semangat sehingga kejujuran yang dituangkan pada setiap desain mereka akan sangat terasa. Abineri Ang menyeleksi ketat setiap karya anak didik yang akan ditampilkan dalam setiap pertunjukan. Keikutsertaan murid-murid Abineri Ang akan berperan besar dalam memperkenalkan Industri mode Indonesia di mata dunia.


Tim Liputan Jakarta Fashion Week 2018
Penulis: Febri Fazriati / Editor: Zea Zabrizkie