News

Fashionlink x Blckvnue Memperlihatkan Transformasi Mode di Kala Pandemi

Thursday, 26 Nov 2020

by Callista Monarosa

Sudah beberapa tahun ini, Fashionlink x Blckvnue menjadi penghubung antara desainer, pengusaha, dan konsumen pencinta dunia fashion. Fashionlink x Blckvnue di bawah naungan Jakarta Fashion Week (JFW) telah menyediakan berbagai macam koleksi brand lokal yang dikemas dalam bentuk pop up store. Tahun ini, Fashionlink x Blckvnue membawa 5 brand terkemuka yang memperlihatkan transformasi mode kala pandemi ke JFW 2021, yaitu Ai Syarif 1965, Bateeq, Calla the Label, Eureka, dan Hattaco.   

Fashionlink x Blckvnue show yang disiarkan di JFW.TV pada tanggal 26 November 2020, pukul 18.30 ini dimulai dengan penampilan dari label Hattaco. Dengan mengangkat tema "Cocoon", Hattaco terinspirasi untuk membuat rancangan baju yang nyaman dan berkualitas yang melambangkan perlindungan diri layaknya kepompong. Perpaduan minimalis dan kenyamanan terlihat pada oversized silhouette, double breasted blazer, big pocket jacket, bermuda short dan cargo jogger pants. Dari segi warna, Hattaco menggabungkan palet monokromatik dengan sentuhan warna cerah biru langit dan acid green.


Eureka menjadi label yang tampil kedua dengan mempersembahkan koleksi “Cherish Spring/Summer 2021”. Motif bunga bermekaran yang dibuat dengan metode batik cap dapat ditemukan pada koleksi Cherish dengan aneka warna pastel yang melambangkan nuansa kedamaian setelah tahun 2020. Tetap fokus pada pakaian wanita modern, desain Eureka kali ini berciri khas detail lengan balon serta handmade frays pada crop top, blus, gaun, rok, dan celana.


Dalam masa pandemi ini dibutuhkannya harapan, seperti tema yang diangkat Ai Syarif 1965 untuk koleksi terbarunya yang muncul di sesi ketiga.  Mengusung tema “Hope”, yang merefleksikan sebuah harapan untuk bisa kembali ke sekolah dan bekerja dengan tenang, tanpa rasa takut akan virus. Koleksi ini dominan dengan bahan denim dan katun. Menggunakan warna off white untuk menggambarkan ketenangan, serta warna-warna vibrant untuk menggambarkan semangat, dinamis dan optimis. Tidak lupa, Ai juga memamerkan sepatu hasil kolaborasinya dengan Heiden Heritage.


Show
dilanjutkan dengan Bateeq yang mempersembahkan 12 ready-to-wear looks dari koleksi Fall/Winter 2020 dengan tema “Kasada”. Tetap membawakan koleksi berbahan batik, kali ini Bateeq menampilkan motif Ambawani yang terinspirasi dari batik tambal, dan kombinasi batik tradisional kawung, parang, dan truntum. Details ditampilkan antara lain layering, loose silhouette dan plisket, dilengkapi aksesoris cross sling bags, hiasan kepala, syal, sepatu pria dari IGNIS, dan sepatu wanita dari YUBI. Sedangkan warna-warnanya didominasi warna netral, seperti hitam, biru, abu-abu, olive green, off-white dan sentuhan kuning musim gugur yang cerah.


Terakhir, Calla the Label muncul dengan koleksi bertemakan “Happiness” yang bernuansa ceria, colorful, serta gaya yang quirky. Dengan styling yang sederhana, loose cutting dan oversized, koleksi dari Calla the Label ini bisa untuk digunakan ke kantor, kegiatan sehari hari, dan bahkan saat di rumah saja. Kain organik tetap menjadi sebagai bahan dasar utama dari desain Calla the Label, dengan tambahan twill denim dan warna-warna cerah yang membawa positive vibe.