News

Ekene Dilichukwu, Sang JFW 2022 Icon dari Lapangan Hijau ke Runway

Thursday, 18 Nov 2021

by JFW

It’s the best thing ever!” kata Ekene Dilichukwu lewat sambungan video call tentang perasaannya menjadi salah satu JFW 2022 Icon. Selama tiga tahun menjajal dunia modeling, menjadi ikon JFW rupanya sudah jadi salah satu cita-citanya. 

Laki-laki kelahiran Jakarta itu kemudian menunjukkan fotonya tahun lalu di depan banner Jakarta Fashion Week. Terlihat ada foto Rizal, JFW 2021 Icon, terpampang begitu besar. Sementara Ken nampak menengadah. “I wish it were me,” kenangnya.

Tahun ini bukan kali pertama Ekene yang akrab disapa Ken mengikuti audisi JFW Icons. Dalam tiga tahun perjalanannya sebagai model, sudah tiga kali ia mengikuti audisi JFW. Tahun pertama, ia belum mendapat kesempatan untuk berjalan di runway JFW. 

Baru pada JFW 2021 ia mendapatkan kesempatan jadi salah satu model di gelaran fashion terbesar Indonesia itu. Namun, mimpi untuk menjadi JFW Icons belum digapainya. Sampai akhirnya ia berhasil menembus audisi JFW 2022 Icons. Kini wajahnyalah yang terpampang di dinding Senayan City, official venue/production JFW 2022.

I was shocked. Is this really happening?” kata Ken masih tak habis pikir dengan kemenangannya sebagai JFW 2022 Icon. Hal yang membuatnya semakin bungah karena hal itu berhasil membuat sang ibu bangga. 



Dari Lapangan Hijau, Ke Runway
Tiga tahun yang lalu, dunia modeling tidak pernah menjadi mimpi Ken. Semua itu berubah ketika Andhika Dharmapermana, agennya di Persona Management, mengontaknya via Instagram. Saat itu, Ken yang tengah aktif di klub sepak bola memutuskan mencoba mencari pengalaman baru sebagai model. Setelah dijalani, Ken yang waktu itu berusia 16 tahun berada sampai di titik di mana ia mesti memilih antara sepak bola atau modeling. Ia pun memilih gantung sepatu, banting setir menjadi seorang model, and the rest is history

Bagi model yang juga tengah menjalani studi Sastra Inggris ini, modeling memberikan ruang untuknya mengekspresikan diri. “Sebelumnya aku pendiam banget. Benar-benar kalau ketemu sama orang baru, tuh, cuma kenalan. Jarang memulai percakapan,” kenang Ken. Seiring dengan prosesnya bersama Persona Management, pelan-pelan hal itu berubah.

Ken yang sekarang adalah laki-laki muda yang mulai belajar untuk menerima dirinya untuk menjadi lebih percaya diri. Bersama dengan itu, ia pun belajar cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. 

Namun, apakah modeling lebih mudah dijalani? “It wasn’t easier, it was total chaos! Hahaha” kata Ken. “Latihan modeling itu berat banget. Harus jaga makan, pola hidup, olahraga setiap hari,” lanjut Ken. Perkara jalan di runway pun ternyata bukan sesuatu yang mudah seperti kelihatannya. “Itu susah banget. Pundak harus di-lock, langkah harus panjang. Lebih capek dari latihan bola. Ha ha ha,” katanya.
 

Belajar dan Bertumbuh di Modeling

Fashion show merupakan salah satu tantangan bagi Ken. “Aku selalu nervous, [tapi] sudah tidak lagi, I feel I’m getting better at this,” jelasnya. Penonton, koreografi, dan keberadaan model lain adalah tiga hal yang menjadi tantangan bagi Ken ketika berjalan di runway pada masa awal kariernya. 

Runway pertamanya adalah peragaan busana Tangan. “It was like WOW. Aku diminta untuk lari secepat yang aku bisa. It was amazing, one of the best show,” ujar Ken tentang panggung fashion pertamanya.

Rasa percaya dirinya terus tumbuh. Namun, bukan berarti rasa insecure tidak pernah menghinggapi. “Insecurities are always a thing,” jelasnya. Namun, seiring waktu ia belajar untuk meyakinkan dirinya bahwa setiap orang punya keunikannya sendiri. “Kita hanya harus percaya pada apa yang kita lakukan dan tidak perlu mempedulikan orang lain.”

Di dunia modeling, Ekene Dilichukwu terus bertumbuh dan belajar tentang dirinya dan lingkungan sekitar. Dari laki-laki muda pemalu dan sulit mengatur waktu, proses modeling membuatnya belajar menemukan dirinya dan lebih disiplin dalam menjalani pekerjaannya.

Saat ini, ia tengah menyeimbangkan karier modeling dan kegiatan studinya di Universitas Negeri Jakarta. Tentu saja penuh tantangan, apalagi ketika ia mesti menjalankan tugas sebagai JFW 2022 Icon berbarengan dengan ujian tengah semester. “Benar-benar mengejar waktu. Enggak mau ngabisin waktu buat yang lain,” katanya serius. 

Peran besar modeling dalam proses pendewasan seorang Ekene Dilichukwu membuat ia melihat pekerjaan ini sebagai karier yang serius. Fokusnya kini adalah menjalani kariernya sebaik mungkin.  “I love it so much. It’s in a special place in my life and my heart. Saya banyak berubah dan menemukan banyak teman, keluarga. Having made my mom proud. Ini adalah segalanya,” jelasnya.

JFW 2022 Icons mungkin adalah salah satu mimpi Ken, tetapi bukan satu-satunya. Setelah satu batu loncatan terlewati, model keturunan Indonesia-Nigeria itu sekarang punya target yang lebih besar. Direkrut agensi internasional dan berjalan di peragaan busana Louis Vuitton dan Jacquemus adalah dua mimpinya sekarang. Angan-angan itu ia gantung dan jadi bahan bakar untuk terus memberikan yang terbaik di setiap pekerjaan.

Ikuti langkah Ken di panggung Jakarta Fashion Week 2022, segera!