News

Aksen Fairy-core bertemu Gaya Cowboy dalam Koleksi Vegan Tiger yang Mengangkat Tema Sustainabilitas

Monday, 25 Dec 2023

by JFW

Jenama Vegan Tiger asal Korea Selatan mungkin bukan lagi jenama asing bagi sejumlah kalangan fashion enthusiast di Indonesia khususnya Jakarta. Jenama yang mengangkat prinsip desain dan produksi sustainable dan 100% vegan dan cruelty-fee ini telah memasukkan produknya ke salah satu fashion marketplace ternama di Indonesia.
 
Meski begitu, kunjungan Yang Yoona, owner dan designer dari Vegan Tiger, ke Jakarta dalam rangka Jakarta Fashion Week 2024 kali ini merupakan kedatangan yang pertama. Kami bertemu dengan sang desainer dalam interview bersama dengan rekan desainer asal Korea Selatan yang juga menampilkan koleksinya di Jakarta Fashion Week 2024, LIE by Lee Chung Chung.
 
Yang Yoona mengambil nama Vegan Tiger dari panggilan akrab yang diberikan teman-temannya kepadanya karena ia menjalankan pola hidup vegan namun tetap memiliki karakter penuh energi layaknya seekor harimau ramah.

Karakter ini terasa jelas dari bagaimana ia menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan mendalam serta penuh passion diiringi dengan kerling gembira di matanya.
 
Melihat koleksi Anda di Jakarta Fashion Week 2024, adakah inspirasi mendalam di balik koleksi kali ini dan bagaimana cara Anda memasukkannya ke dalam bentuk desain?
 
Saya terinspirasi dari menonton sebuah documentary mengenai hewan dan kelestarian lingkungan. Documentary tersebut berjudul “Rewilding” dan menceritakan tentang fenomena pergeseran keseimbangan alam dan dampaknya terhadap ekosistem serta penghuninya di daerah Yellow Stone, Amerika Serikat. 
 
Ketika menonton documentary tersebut saya mendapatkan inspirasi atau narasi cerita tentang bagaimana jadinya jika ada peri yang terlahir di Yellowstone dan menjadi penyelamat ekosistem dunia ini. Karena itulah, dalam koleksi ini saya memasukkan unsur fairy-core dengan gaya Cowboy khas Amerika Serikat yang identik dengan sosok penyelamat atau aparatur keamanan.

Gaya city-western yang cocok untuk dipakai sehari-hari dipadukan dengan motif kain yang terinspirasi dari image peri.
 
Dalam menampilkan koleksi Anda pertama kali di Indonesia, apa reaksi,  perasaan, atau pemikiran yang ingin Anda bangkitkan bagi orang-orang yang menyaksikannya?

Saya ingin orang yang melihatnya memiliki pikiran, “Oh, ini sangat keren saya ingin memakainya!” karenanya saya banyak memasukkan desain-desain yang cocok untuk dipakai sehari-hari namun tetap on point

 (Koleksi rancangan dari jenama Vegan Tiger yang mengangkat konsep fairy-core dengan cowboy aesthetic, semua diproduksi menggunakan bahan-bahan vegan tanpa unsur hewan)

Selama berada di Indonesia sejauh ini, adakah sesuatu mengenai skena mode Indonesia yang menarik perhatian Anda?
 
Selain penggunaan warna yang menarik dan colorful, saya juga melihat bahwa kalangan pemerhati fashion di Indonesia, yang saya lihat selama menghadiri Jakarta Fashion Week 2024, memiliki selera dan gaya berpakaian dan selera yang sangat variatif. Di Korea sendiri orang-orang yang terbilang fashionable umumnya mengenakan color palette yang serupa dengan warna-warna cenderung netral seperti putih, hitam, abu-abu, atau beige. Akan tetapi di Indonesia banyak sekali perpaduan warna yang orang kenakan, sangat cocok dengan selera saya. Sehingga saya sangat senang melihatnya. Dari situ saya banyak mendapatkan inspirasi baru juga.


Baca juga: Presentasi Hasil Perjalanan Temma Prasetio, STUDIO JEJE, dan Maya Ratih ke Desa Adat di Nusa Tenggara Timur

 
Setelah Jakarta Fashion Week ini, apakah ada rencana untuk lebih mengembangkan jenama Anda di Indonesia dan kalau ada, kira-kira melalui cara apa?
 
Kami sudah produk di fashion marketplace Indonesia. Saya ingin bisa menampilkan koleksi-koleksi berikut saya di Indonesia secara teratur tiap musim dua kali dalam setahun dan juga ingin membantu dan merangkul para perancang muda dari Indonesia untuk bersama berkembang. Hal tersebut menjadi salah satu tanggung jawab saya dalam berada di industri ini sebagai seorang desainer. Dukungan saya selalu terbuka untuk Anda, 24/7 always open!
 
Nama Vegan Tiger hadir dari nama panggilan akrab Anda, bisa diceritakan sedikit lebih banyak tentang asal usul nama ini?
 
Ya betul! Ketika saya ingin membuat nama untuk brand fashion saya, saya menginginkan nama yang catchy dan cocok dengan saya. Dalam berteman saya sering dibilang “Kamu seperti harimau ya!”  karena energi saya karenanya saya merasa itu nama yang unik untuk brand saya.
 
Ketika orang mendengar kata vegan apalagi untuk jenama mode, hal tersebut cendrung identik pada hal-hal yang berbau alami dan natural. Sementara itu, saya ingin jenama saya mengedepankan desain dan tampak  fashionable. Vegan hanyalah sebuah proses sustainable yang saya pilih untuk metode produksinya. Karenanya nama Vegan Tiger terasa cocok dari segi spirit.
 
Apa yang pertama kali menginspirasi Anda untuk membuat brand 100% vegan meskipun mungkin di Korea belum sebegitu umum?
 
Sebenarnya membuat sebuah brand yang vegan dan cruelty-free sudah menjadi salah satu prinsip awal saya jika suatu hari nanti saya akan launching brand. Saya sangat tidak ingin mengorbankan hewan dalam bentuk apapun atas nama fashion, apalagi itu untuk brand saya.


Baca juga: Representasi Unik Warna Mode Korea Selatan dari LIE by Lee Chung Chung dan Vegan Tiger

 
Pergeseran tren yang cendrung fast fashion tentu saja tidak baik untuk lingkungan dan bertentangan dengan misi Vegan Tiger. Bagaimana cara Anda untuk mengatasi hal tersebut?
 
Bertahan pada gaya saya atau ciri khas saya sendiri menurut saya adalah kelebihan bagi sebuah desainer. Jika ada pergantian tren yang memang jauh dari gaya saya, saya akan abaikan saja dan fokus pada hasil karya saya sendiri. Vegan Tiger akan selalu setia pada prinsip-prinsip dasar kami sebagai sebuah jenama yang peduli lingkungan.
 
Apakah ada pesan khusus yang ingin Anda sampaikan bagi para desainer muda yang ingin mengikuti jejak Anda di industri ini?
 
Kalau sudah menjadi desainer saya menyarankan untuk tetap bertahan pada tujuan dan konsep yang telah diusung. Kalaupun tren-tren banyak berubah sekalipun, yang terpenting adalah kita tetap menjaga prinsip kita.  


Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: InstagramFacebookTikTokX, dan Pinterest(JFW)

 
Baca Juga:
Eksplorasi Penuh Visi Jan Sober, Rama Dauhan Design Studio, dan Byo di Panggung Dewi Fashion Knights
Dewi Fashion Knights: Puncak Perayaan Seni Persembahan MAHIJA dan Hian Tjen
Kolaborasi Gaya dan Budaya antara Indonesia dengan Kedutaan Besar Australia dan Pemerintah Negara Bagaian Victoria di Jakarta Fashion Week 2024

(Foto: Dok. Jakarta Fashion Week)