News

Ni Pande Nyoman Ayu Trina Damayanti, Pemenang III Lomba Perancang Mode 2023: Pembuktian Diri Sang Pemimpi

Monday, 20 Nov 2023

by JFW

Ada dua hal yang membuat Ni Pande Nyoman Ayu Trina Damayanti tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengirimkan karyanya ke Lomba Perancang Mode (LPM) 2023. Pertama, Ayu, panggilan akrabnya, telah melihat LPM sebagai salah satu tempat terbaik untuk memulai karier di bidang mode karena telah melahirkan desainer-desainer ternama di Indonesia.
 
Kedua, Ayu sedang mencoba keluar dari ‘zona’ yang membuatnya tidak nyaman saat ini dengan cara membuktikan diri tentang kemampuannya merancang mode dan ia melihat LPM 2023 sebagai tempat pembuktian diri tersebut.
 
Oleh karena itu, serupa dengan judul koleksinya untuk LPM 2023, “Paus Pemimpi”, pada awal kompetisi, Ayu memiliki impian untuk setidaknya menjadi salah satu dari empat pemenang LPM 2023. Siapa sangka, impian tersebut jadi kenyataan. Karena pada show “Lomba Perancang Mode 2023: Authentichity” di Jakarta Fashion Week (JFW) 2024, tanggal 24 Oktober 2023 lalu, Ayu dinobatkan sebagai Pemenang III LPM 2023.
 

Bangga dengan Kemenangan

“Untuk Pemenang III LPM 2023 adalah … Ayu Trina Damayanti!” demikian salah satu juri LPM 2023 yang juga Managing Editor dan Fashion Director Dewi, Aldi Indrajaya, mengumumkan nama Ayu sebagai salah satu pemenang LPM 2023. Saat itu, perasaan Ayu yang berada di backstage sudah campur aduk, siap kalah dan siap menang juga. 
(Ayu Trina Damayanti ketika dinobatkan sebagai Pemenang III Lomba Perancang Mode 2023 di Jakarta Fashion Week 2024)
 
“Rasanya bangga sekali! Kerja keras beberapa bulan sebelumnya seperti langsung terbayar. Ketika membawa piala ini, saya bersyukur berhasil membuktikan bahwa saya dapat berdiri di titik ini sebagai pemenang ajang bergengsi LPM sekaligus menampilkan koleksi di panggung Jakarta Fashion Week,” ungkap perempuan asal Provinsi Bali tersebut.
 
Ajang LPM 2023 diikuti Ayu dengan tujuan untuk mengukir namanya di tingkat nasional. Selain itu, ia ingin menampilkan ide dan konsep rancangan yang jadi caranya untuk mengekspresikan diri, sekaligus membawa koleksinya ke panggung JFW 2024.
 
Baca Juga: 44 Tahun Lomba Perancang Mode, Terus Memperkaya Industri Fashion Indonesia
 

Desain dari Dongeng

Ayu memaknai tema LPM 2023 “Authenticity” melalui rancangan berjudul “Paus Pemimpi”. Koleksi “Paus Pemimpi” adalah curahan hati Ayu yang merasa sedang terkukung dalam sebuah situasi dan ingin keluar dari situasi tersebut
 
“Saya sebagai seorang introvert tidak nyaman mengungkapkan perasaan secara langsung dan lebih suka mencurahkannya ke bentuk lain. Kegelisahan tadi saya tuangkan dalam dongeng karangan saya berjudul ‘Paus Pemimpi’. Dongeng tersebut saya terjemahkan menjadi sebuah koleksi fashion,” jelas Ayu.  
(Seluruh koleksi "Paus Pemimpi" yang tampil di JFW 2024)
 
Dongeng “Paus Pemimpi” sendiri menceritakan tentang seekor paus kecil yang mendambakan bintang-bintang di langit, tapi terlalu jauh baginya. Sang paus selalu bercerita tentang mimpi-mimpinya kepada teman-temannya, termasuk burung-burung camar, tapi tetap saja dicemooh.
 
Suatu hari, sang paus melihat bintang jatuh ke laut dan menghampiri cahaya bintang jatuh tersebut. Ternyata, cahaya tersebut adalah sesosok peri kecil. Peri tersebut berterima kasih telah ditolong oleh sang paus dan mengabulkan keinginan sang paus untuk terbang ke langit. Sang paus pun dapat terbang di antara awan.
 
Dongeng di atas diwujudkan Ayu dalam beberapa aspek koleksinya, seperti:
  • Paus (badan paus besar dan berenang di laut): Motif pleats dan tekstur kain
  • Burung camar (yang mencemooh): Garis-garis pada kain
  • Langit (metafora bebas dan terbang): Efek loose, melambai-lambai, kain warna putih
  • Laut (permukaan laut): Bergelombang, motif kerawang, kain dan detail warna biru
  • Peri (cahaya emas): Detail benang emas
 
“Beberapa items dalam koleksi saya menggunakan teknik drapery sebagai perwujudan bentuk gelombang laut. Saya gunakan juga teknik kerawang untuk menciptakan efek gelembung dari paus yang sedang berenang. Serta, detail-detail kecil yang menggambarkan bintang saya dari benang emas yang disulam dengan tangan,” jelas perempuan kelahiran 16 Januari 1997 ini.
(Rancangan Ayu Trina Damayanti menggunakan bahan rayon dari Asia Pacific Rayon)
 
Secara keseluruhan, koleksi “Paus Pemimpi” didominasi warna biru dan putih. Namun, untuk look pada sesi Asia Pacific Rayon (APR) Challenge di LPM 2023, Ayu memilih untuk membuat long dress berwarna beige dan cokelat tua.
 
“Ketika saya memilih bahan rayon dari APR yang karakter kainnya dominan ‘jatuh’, terpikirkan membuat long dress karena akan terlihat sangat cantik saat dipakai berjalan. Agar tidak terlihat monoton, saya menggunakan kain tebal berbulu sebagai outerwear-nya,” jelas Ayu.
 
Menurut Ayu, bahan rayon APR ini lembut dan sangat nyaman begitu menyentuh kulit. Proses pengerjaannya menjadi sebuah pakaian, baik ketika dipotong atau dijahit, juga tidak sulit. Tantangannya hanya dalam mencari konsep dan look yang bisa dibuat dalam waktu singkat. 
 
Baca Juga: “Everything Indonesia” dalam Mode Berkelanjutan Asia Pacific Rayon di Jakarta Fashion Week 2024 

Less is More dari Juri

Setelah semua konsep dan detail sudah Ayu persiapkan sebaik-baiknya, tantangan utama datang dari waktu pengerjaan. Ayu yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan harus membagi waktu antara pekerjaan rutin dan pembuatan koleksi untuk LPM-nya. Setiap celah waktu ia gunakan, seperti berburu kain ketika jam istirahat dan mengerjakan koleksi saat pulang kerja hingga larut malam. 
(Koleksi "Paus Pemimpi" dari Ayu Trina Damayanti yang rapi dan penuh detail)
 
Kadang, Ayu juga harus menunggu kedatangan material yang ia butuhkan dari luar Bali karena beberapa bahan tidak tersedia di Bali. Ayu pun mencari alternatif jika bahan yang diinginkan belum sampai ditangannya pada waktu yang ditentukan.
 
“Keterbatasan waktu membuat koleksi saya belum selesai 100% ketika sampai di Jakarta saat penjurian babak finalis. Saya masih melanjutkan finishing beberapa saat sebelum penjurian dan merasa tidak puas ketika ditampilkan di hadapan juri,” tutur lulusan Jurusan
Desain Mode, Institut Seni Indonesia Denpasar ini.
 
Meski demikian, menurut Ayu, para juri LPM 2023 ternyata sangat membantu dan banyak memberikan bimbingan, memberi tahu mana yang perlu ditambahkan atau sudah cukup baik pada looks yang Ayu ciptakan. Secara khusus, masing-masing juri menurut Ayu:
 
  • Sebastian Gunawan (Desainer Senior): “Beliau sangat kritis dan mendetail. Paling banyak memberikan masukan. Kadang, kata-katanya memang sedikit pedas, tapi tetap ada candanya,”
  • Hian Tjen (Desainer dan Alumnus LPM 2007): “Beliau juga banyak mengkritisi secara looks maupun teknis. Karena komentar dari beliau juga, saya akhirnya membuat satu looks dengan celana kulot untuk show di JFW 2024.”
  • Lisa Malonda (Founder Atlas Education dan Representatif Istituto Marangoni untuk Indonesia): “Senyum Ibu Lisa yang hangat membuat ruang penjurian jadi lebih relaks. Beliau ramah dan banyak memberikan komentar positif.”
  • Zoey Rasjid (Head of Marketing Communications Asia Pacific Rayon): “Tidak hanya ketika penjurian, sewaktu di luar sesi penjurian juga tetap merangkul para finalis, memberikan semangat dan masukan.”
  • Aldi Indrajaya (Managing Editor dan Fashion Director Dewi): “Beliau memaklumi saya yang sedang bekerja kantoran. Juga, memberikan saya banyak saran tentang styling.”

“Satu saran dari juri yang paling membekas adalah ‘less is more’. Tadinya, saya menggunakan block print gambar Paus pada looks-nya. Tapi, karena hasil print-nya kurang terlihat, juri menyarankan untuk dihilangkan dan lebih bermain siluet serta tekstur kain. Mereka bilang, ‘Biarkan audiens yang berimajinasi bahwa desainmu adalah seekor paus yang berenang di langit’,” cerita putri pasangan I Pande Made Sunarta dan Ni Luh Putu Astiti Kusumawati ini.
 
Baca Juga: Mengenal 10 Finalis Lomba Perancang Mode 2023 dan Rancangannya


Kolaborasi untuk Berkembang

Secara keseluruhan, Ayu menilai LPM 2023 sebagai pengalaman yang sangat berharga, termasuk mendapat kesempatan dibimbing oleh desainer dan pelaku industri mode tanah air terkemuka. Selain itu, LPM 2023 membantunya berkenalan dengan teman-teman yang juga berminat pada fashion, menambah koneksi, serta dapat melihat sekaligus terlibat lebih dekat dengan industri mode di Jakarta.
 
“Merasakan panggung JFW 2024 dan melihat nama saya ada di layar runway membuat saya merinding. Mimpi memang jadi kenyataan! Ditambah, bisa membawa piala pulang ke rumah adalah kesempatan yang tidak semua orang bisa dapatkan,” sambung anak ketiga dari tiga bersaudara ini.
(Ayu Trina Damayanti bersama para pemenang Lomba Perancang Mode 2023 lainnya)
 
Setelah kemenangannya, Ayu ingin memanfaatkan momen tersebut untuk terus berkarya dan berkolaborasi dalam menjaga eksistensinya di dunia mode. Harapannya, Ayu ingin mengukir namanya seperti alumni-alumni LPM lainnya yang sudah bersinar sambil meniti karier sebagai desainer dan mengembangkan jenamanya, Ayu Trina Design.
 
“Saya ingin branding Ayu Trina Design sebagai brand yang berangkat dari konsep magical/whimsical seperti dongeng-dongeng yang dikemas dengan gaya resort menggunakan earth tone colors,” sebut Ayu mengenai karakter desainnya.
 
Untuk mencapai sederet rencana tersebut, Ayu akan mulai menambah portfolio-nya bekerja sama dengan pemerintah provinsi asalnya, Bali. Kemudian, dalam jangka panjang, ingin berkolaborasi dengan para pelaku industri mode, seperti fotografer, influencers, stylists, model, juga supplier atau produsen material mode.
 
“Saya ingin berkolaborasi dengan Sejauh Mata Memandang dan Kalla Rona, dua brand yang menggalakkan sustainable fashion karena saya juga ingin menerapkan sustainable fashion. Saya juga bermimpi untuk berkolaborasi dengan desainer favorit saya, Lulu Lutfi Labibi, yang permainan drapery-nya cantik dan konsisten memakai tenun dalam negeri,” harapan Ayu. 

Simak terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, X, dan Pinterest(JFW)
 

Baca Juga:
Sambut Calon Perancang Sukses: Inilah Para Pemenang Lomba Perancang Mode 2023
Dukungan Kreativitas Berkelanjutan Asia Pacific Rayon dalam Lomba Perancang Mode 2023
Warna-warni Bersahaja Aruna Creative, Bateeq, FREDERIKA, dan Ghea Resort by Amanda Janna bersama Asia Pacific Rayon


(Foto: Getty Images)