‘Female Forward’, Perempuan di Garis Depan Mode Indonesia
Dalam perayaan mode yang sarat makna di Jakarta Fashion Week 2026, pergelaran BTN Present Dewi “Female Forward” menjadi penegasan bahwa masa depan mode Indonesia tengah bergerak dengan langkah perempuan di depan. Tak hanya menampilkan koleksi busana terbaru, pergelaran ini juga menjadi pernyataan kuat tentang keberanian, kepekaan, dan visi masa depan yang lahir dari tangan-tangan kreatif perempuan.
Empat desainer perempuan terkemuka: Nagita Slavina, Ingrid Husodo, Christin Wu, dan Mel Ahyar, menjadi wajah dari semangat “Female Forward” tersebut. Masing-masing memaknai feminitas melalui keahlian dan sudut pandang berbeda, menghadirkan karya yang mencerminkan perjalanan pribadi sekaligus arah baru mode Indonesia.
Didukung oleh Bank BTN, yang terus memperkuat ekosistem fashion tanah air dari hulu ke hilir, “Female Forward” menjadi perwujudan sinergi antara kreativitas, pemberdayaan, dan keberlanjutan dari para desainer perempuan lokal.
Keanggunan Tropis dalam ‘BungaLoka’

Membuka fashion show, Nagita Slavina mempersembahkan koleksi resort wear ‘BungaLoka’, yang berarti ‘tempat bunga bermekaran’. Koleksi ini merefleksikan harmoni antara alam dan kehidupan modern. Lewat pilihan bahan katun lembut dan palet warna pastel seperti kuning pucat, biru pucat, blush pink, putih, dan sage, ‘BungaLoka’ mengajak perempuan untuk melambat dan menemukan ketenangan di tengah kesibukan sehari-hari.
Look yang dihadirkan terlihat simpel tapi berkarakter, sesuai dengan filosofi maximal minimalism yang diangkat dalam koleksi ini. Tampak pada jaket ringan berpotongan longgar yang diberi aksen lilit untuk mengelevasinya, begitu juga tunik polos yang diberi aksen tumpukan kelopak bunga di bagian bahu untuk memberi kesan elegan. Gaya layering, yang sedang menjadi tren pada saat ini, terlihat di beberapa look, seakan memberi kebebasan pada perempuan untuk berbusana sesuai gaya personal.
Simbiosis Kelembutan dan Kekuatan dalam ‘Symbiosa: Sacred Union’

Pada sesi kedua, hadir dialog kreatif antara dua desainer perempuan yang visioner, yaitu Ingrid Husodo dan Christin Wu. Kolaborasi mereka, ‘Symbiosa: Sacred Union’, merupakan perpaduan antara kekuatan dan kelembutan yang menyatu dalam harmoni visual yang puitis.
Dalam ruang tersebut, Ingrid menampilkan koleksi ‘Unwritten Poetry’, sebuah eksplorasi sisi diri yang tersembunyi. Palet warna putih, beige, pink, dan frozen blue memancarkan aura lembut yang feminin dan lugu. Sementara itu, penggunaan materi kain yang delicate seperti chiffon, organza, dan tulle, dengan gaya tumpuk dan detail ruffles, menghasilkan siluet yang ringan dan flowy. Menghadirkan kerapuhan, keanggunan, dan keromantisan perempuan yang sering kali tersembunyi di balik kekuatannya.
Sementara itu, Christin Wu bercerita tentang pertumbuhan personal yang terinspirasi alam lewat koleksi alas kaki ‘Symbiosa’. Materi berupa kulit disemat mutiara air tawar dan aplikasi bebentuk bunga, ditampilkan dengan warna-warna kuat seperti merah, kuning, pink, dan hijau. Lewat ‘Symbiosa’, Christin Wu memperlihatkan bahwa keterhubungan, kebersamaan, dan dukungan dapat membuat seorang perempuan berkembang.
Regenerasi Keabadian Wastra dalam ‘Kurangu’

Menutup pergelaran dengan kemegahan budaya, Mel Ahyar melalui lini Mel Ahyar Archipelago menampilkan koleksi ‘Kurangu’, yang dalam bahasa Sumba berarti udang. Terinspirasi dari filosofi pergantian kulit udang yang melambangkan regenerasi dan reinkarnasi, ‘Kurangu’ menghadirkan tafsir baru atas wastra Nusantara yang kaya makna.
Selusin look diperagakan para model, menampilkan kombinasi tenun Sumba, aplikasi motif biota laut, hingga embellishment khas. Cerita tentang kelahiran kembali tradisi dalam bentuk modern disampaikan lewat busana berupa cropped jacket, celana kulot lebar, barrel pants, kemeja berlengan balon, dan trench coat yang dikenakan secara bertumpuk, membuat terlihat kekinian. ‘Kurangu’ adalah penghormatan terhadap akar budaya yang terus berevolusi dan memperbarui dirinya.
BTN Present Dewi “Female Forward” menjadi sebuah perayaan akan kekuatan perempuan yang tak hanya mencipta, tetapi juga menuntun arah masa depan. Dengan dukungan BTN, yang terus menggerakkan roda ekosistem fashion dari para desainer muda hingga rumah mode mapan, pergelaran ini menjadi bukti bahwa langkah perempuan bukan hanya di depan panggung, melainkan juga di depan perubahan.

Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2026 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)
Leave a Reply