Lomba Perancang Mode 2025 Siap Menghadirkan Koleksi Desainer Muda di Panggung Jakarta Fashion Week
Jakarta Fashion Week kembali menjadi laboratorium lahirnya bibit-bibit talenta muda berbakat melalui program tahunan Lomba Perancang Mode (LPM) 2025 yang pertama kali digelar pada tahun 1979. Pada edisi ke-46 ini, LPM 2025 mengusung tema Past, Present, Future yang disambut para desainer muda dengan karya-karya autentik dan penuh kreativitas. LPM 2025 bukan sekadar panggung untuk memamerkan karya terbaik mereka, tetapi juga sebuah platform di mana para peserta ditantang untuk berinovasi di depan jajaran juri yang merupakan ahli di bidangnya.

Tahun ini, panel sesi penjurian final kembali diisi oleh nama-nama terbaik dari lingkup mode Indonesia, di antaranya Lisa Malonda sebagai representatif dari Instituto Europeo di Design sekaligus Fashion Educator; desainer Denny Wirawan, Rama Dauhan, Hian Tjen, dan Stella Rissa; serta Indrajaya Aldi sebagai perwakilan dari Majalah DEWI, dan penata gaya ternama, Ajeng Svastiari.
Penjurian babak final yang dilangsungkan di gedung Jakarta Fashion Hub berjalan dengan dinamis, di mana para desainer terus bersaing dalam menunjukkan kompetensinya. Untuk sampai di tahap ini, setiap desainer harus berusaha mempertahankan visi kreatif mereka di tengah sesi tanya jawab dan lemparan kritik yang diberikan oleh para juri. Sebagai cerminan nyata variabel penting dalam industri busana, para juri tidak semata-mata mengevaluasi dari segi keindahan, tetapi juga dari aspek craftsmanship, orisinalitas gaya, fungsionalitas, serta nilai ekonomi dari koleksi tersebut agar dapat berhasil terjual di pasar mode Indonesia yang berkembang kian pesatnya.
Finalis LPM 2025 di antaranya adalah:
- Adinda Tri Lovely Mulyadi, 24, Pekanbaru — “Kilin: Spirit of Timeless Grace”
- Merah Chumaero, 30, Temanggung — “Where it Begins”
- Carolin Valentina, 20, Sintang — “Molting Forest”
- Rahma Safira Almadina, 24, Klaten — “Her Season”
- Tri Mulyono, 33, Cirebon — “Beras Tumpah”
- Zoe Millenia, 30, Jakarta — “Enigma”
- Brilianto, 42, Jakarta — “Mahakirti”

Para desainer muda di atas tidak segan-segan menantang batasan kompetensi mereka. Mendalami tema LPM 2025, banyak dari mereka yang mendefinisikan ulang tradisi dengan mengambil inspirasi dari sejarah dan budaya lokal maupun mancanegara, lalu memadukannya dengan teknologi serta cerminan nilai-nilai masa kini. Mereka merealisasikan visi kreatif yang autentik dengan mengeksplorasi material dan tekstur-tekstur unik serta menghadirkan siluet yang tajam dan berani, sebuah aspek segar yang memantik perhatian para juri.

Tak lupa, sesi penjurian juga diselingi oleh aneka camilan lezat dari Gouw, berbagai pastries dari Dear Butter, dan makanan sehat dari Healthy Go yang menjadi suntikan energi bagi para juri dan peserta dalam menjalani hari-hari penuh tantangan baru.
Penjurian final LPM 2025 merupakan sebuah batu loncatan sekaligus penanda penting dalam bentangan karir para finalis. Walau hanya segelintir nama yang akan dinobatkan sebagai pemenang, melalui rangkaian proses ini para peserta telah menegaskan bahwa mereka memiliki potensi dan kompetensi untuk suatu hari menjadi nama prominen dalam lingkup mode Indonesia. Program ini lebih dari sekadar kompetisi, melainkan sebuah wadah pembelajaran, inovasi, dan dialog untuk pengembangan potensi setiap peserta.
Saksikan koleksi karya para finalis LPM 2025 hanya di panggung Jakarta Fashion Week Senin 27 Oktober 2025 pukul 13:00.
Leave a Reply