Saat Pinterest Berbagi Insight tentang Fashion di JFW 2026

Di panggung Center Stage Jakarta Fashion Week, diskusi-diskusi menarik tentang fashion, kreativitas, dan dinamika industri selalu menemukan ruangnya. Setiap sesi menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya, membuka wawasan baru bagi para pelaku, pemerhati, dan pencinta mode. Pada 27 Oktober 2025, giliran Pinterest yang menjadi sorotan. Melalui Marfanisha Arsyad, Lead Strategic Partner Pinterest Indonesia, platform pencarian inspirasi visual ini mengajak audiens memahami bagaimana data dan perilaku pengguna dapat membentuk arah tren fashion masa kini.

Akib Aryo Utomo, Senior Editor DEWI Magazine, yang memandu acara.

Di awal sesi, Marfanisha menyampaikan pengamatan yang mencerminkan perubahan besar dalam cara masyarakat berinteraksi dengan inspirasi digital selama beberapa tahun terakhir. Jika dulu Pinterest dimanfaatkan untuk mencari ide lalu disimpan sebagai referensi, kini pengguna ingin langsung mengetahui tautan produk, brand, hingga cara membelinya. Perilaku ‘lihat–suka–beli’ semakin dominan, ditandai komentar yang kian sering muncul, seperti, “Tolong spill produknya” atau pertanyaan “Ini dari brand apa?”.

Data yang dibawa Marfanisha menguatkan dinamika tersebut. Dalam setahun terakhir, terdapat 600 juta pencarian fashion dan 700 juta konten fashion dibuat di Pinterest Indonesia. Tak hanya meningkat secara kuantitas, demografinya pun bergeser: lebih dari setengah pengguna kini adalah Gen-Z, generasi yang bergerak cepat, mengutamakan visual dalam mengambil keputusan, dan ingin inspirasi yang dapat segera diwujudkan.

Tren pencarian fashion memperlihatkan keragaman minat yang kaya. Kebaya janggan, yang populer setelah muncul di film Gadis Kretek, menjadi salah satu kata kunci paling banyak dicari, menandai kembalinya siluet tradisional yang lebih terstruktur. Ini berbeda dari kebaya modern, kebaya pernikahan, dan kebaya lamaran yang biasanya mendominasi sebagai kata kunci. Selain itu, minat terhadap fashion pria juga naik signifikan. Tingginya pencarian terhadap menswear dari gaya Korea hingga busana Ramadan, menandai ekspansi audiens yang semakin seimbang.

Marfanisha Arsyad dari Pinterest menjelaskan perubahan perilaku dari pengguna Pinterest di Indonesia.

Menariknya, Marfanisha menyoroti bahwa konten Jakarta Fashion Week sangat diminati di Pinterest, walaupun hanya memuat konten saat berlangsungnya pekan mode ini saja. Berbeda dari platform social media lain yang serba instan, Pinterest menyimpan konten sebagai referensi jangka panjang; orang kembali ke postingan tahun-tahun sebelumnya untuk merencanakan penampilan dan inspirasi. Inilah yang menyebabkan konten JFW memiliki umur yang panjang di Pinterest, karena dianggap selalu relevan sehingga terdorong untuk menjadi spotlight.

Lewat sesi ini pula, Marfanisha membuat sebuah ajakan: kini saatnya fashion designer dan brand fashion Indonesia tidak hanya mengikuti tren global, tetapi menjadi sumber inspirasinya. Dengan kurasi katalog berdasarkan occasion dan fungsi, tidak hanya berdasarkan koleksi terbaru, Pinterest memberi ruang bagi kreator lokal untuk memperluas audiens, bahkan hingga pasar internasional. Apalagi saat ini katalog bisa dihubungkan langsung ke e-commerce, sehingga dapat memicu terjadinya pembelian.

Pada akhirnya, talkshow ini bukan hanya menghadirkan data, tetapi menegaskan kembali peran Pinterest sebagai ruang inspirasi yang hidup dan berinovasi, tempat di mana kreativitas Indonesia ditemukan lalu kemudian diarahkan menuju masa depan yang lebih dinamis.

Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2026 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)