“The Brightest of Them All”: Ketika Senyum Menjadi Aksesori Terindah Demi Couture di Runway JFW 2026
Rasa percaya diri dalam keseharian tidak hanya dipancarkan dari pilihan busana tapi dari suatu keindahan yang sudah ada di dalam diri setiap orang: senyuman.
Sapa manis senyuman yang terkesan sederhana, menyimpan daya untuk meninggalkan impresi mendalam, menjadi elemen memikat yang mengelevasi gaya seseorang. Bayangkan jika senyuman berkilau itu dipadukan dengan balutan demi couture yang penuh kemewahan, menciptakan look paling bersinar. Konsep inilah yang dimanifestasikan dalam pergelaran “The Brightest of Them All” oleh Pepsodent Ultra White dalam panggung Jakarta Fashion Week 2026.
Pada fashion show yang berlangsung di hari keempat JFW 2026, Rabu, 30 Oktober 2025, Pepsodent Ultra White menggandeng tiga nama besar dari dunia mode couture Indonesia: Julianto, Ernesto Abram, dan Studio Van. Dengan pendekatan personal, tiga jenama di atas berangkat dengan filosofi bahwa sumber pesona sejati lahir dari dalam, dari keindahan yang bertumbuh bersama waktu dan rasa percaya diri.

Berbeda dengan fashion show pada umumnya di mana peraga tampil dengan ekspresi seragam dan datar untuk mengalihkan semua perhatian pada busana, pada Pepsodent Ultra White Present “The Brightest of Them All“, peraga busana tampil dengan senyuman yang natural dan ceria. Mereka menyapa ramah penonton dengan kehangatan yang menular dan pesona yang bersinar.
Momen tersebut semakin berkesan dengan kehadiran muse Maudy Ayunda, Ayla Dimitri, dan Tiqasya, tiga sosok perempuan karismatik yang tampil dalam balutan adi busana bernuansa merah glamor buah tangan dari Studio Van, Julianto, dan Ernesto Abram.
Pergelaran dilanjutkan dengan presentasi oleh Studio Vian. Di bawah arahan perancang Vivian Marzuki. jenama ini menampilkan koleksi ‘Edge of Elegance’ membawa sebuah keanggunan organik yang memberi ruang bagi ketidaksempurnaan.

Penggunaan bahan seperti crepe chiffon dan horsehair memberi tampilan transparan dan ringan, mengekspos detail seperti struktur utama dan seams dari sebuah gaun. Permainan tekstur juga dipadukan dengan warna-warna lembut menciptakan kesan romantisme yang tenang.
Bagai juxtaposisi, Julianto hadir dengan konsep ‘Unorthodox’, menyandingkan warna putih yang netral dengan rancangan avant garde yang bold dalam balutan mini dress. Teknik pola 3D diciptakan dalam lengkungan-lengkungan indah, menghadirkan gaun-gaun mewah dengan permukaan glossy, seolah memantulkan cahaya batin dan rasa percaya diri sang pemakai.

Sementara itu, Ernesto Abram dengan memukau menutup fashion show dengan koleksi ‘Renewal Revolux’ yang merefleksikan perjalanan pembaruan diri. Melalui dominasi warna putih, dan perak, Ernesto menuturkan kisah tentang keinginan untuk berevolusi, sebuah metafora visual tentang bagaimana perubahan selalu lahir dari pergolakan dan keyakinan. Kemegahan dari berbagai long dress ditampilkan lewat struktur yang kuat dan kokoh, seperti dengan penggunaan korset. Mini dress ditampilkan dengan payet memeluk tubuh tapi kokoh dalam bentuk menyerupai armor.

Kehadiran Pepsodent Ultra White di runway JFW ini terasa sebagai pernyataan yang subtil namun reflektif. Sebuah kolaborasi antara kecantikan dan mode dengan nilai-nilai universal sebagai jembatannya: keanggunan, kepercayaan diri, dan transformasi.
Dalam dunia yang bergerak cepat dan sarat citra, senyum hadir sebagai bentuk ekspresi yang paling jujur, penerang yang tidak lekang oleh waktu.

“Kepercayaan diri tak pernah lekang oleh waktu. Bersama Pepsodent Ultra White, Jakarta Fashion Week merayakan keindahan senyum yang memancarkan gaya dan keyakinan diri sejati,” ujar Svida Alisjahbana, CEO GCMedia Group dan Chairwoman Jakarta Fashion Week.
Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2026 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)
Leave a Reply