News

Mencari Solusi Tekstil Indonesia Tembus Dunia

Thursday, 24 Oct 2019

by Tim Peliput Jakarta Fashion Week 2020

Dalam industri kreatif, fashion merupakan industri yang memiliki potensi besar untuk melakukan ekspansi ke berbagai negara. Pasarnya besar dan daya serat tenaga kerjanya tinggi. Namun sektor ini masih memiliki banyak kendala terutama dalam hal development khususnya tekstil sebagai bahan utama industri fashion. Inilah yang menghambat kita untuk maju ke pasar global.

Hal itu disampaikan oleh
Basrie Kamba, Director Asia Pacific Rayon (APR) dalam obrolan bertema "Everything Indonesia" di Fashionlink Showroom & Market dalam ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2020, Kamis (24/10).

Dalam
talkshow yang difasilitasi oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia ini Basrie menyebutkan, kurangnya efisiensi dan inovasi yang berbeda dari produksi dan pembuatan tekstil membuat angka ekspor tekstil Indonesia lebih rendah dan angka impor tinggi. Padahal tekstil Indonesia memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan luar negeri.


Sementara itu Director PT. Grand Textile Industry, Albert Tjandra menambahkan, kurangnya konektivitas juga menjadi permasalahan. "Di luar negeri desainer, produsen, dan perajin dengan mudahnya menghubungi satu sama lain kemudian melakukan kerja sama melalui informasi di internet. Sementara di Indonesia masih bermodalkan cari-cari kenalan sehingga sangat penting mengembangkan media untuk industri kreatif," paparnya.

Dalam kesempatan lain,
Lita Maryanti dari PT. Pan Brothers dan Haenis Gunarto dari Bateeq memaparkan solusi dari permasalahan tersebut melalui programnya. "Saya sendiri biasa mengadakan collab atau mini fair yang mempertemukan desainer, supplier, dan customer untuk membantu proses produksi, penjualan, dan pemasaran," jelas Lita. Haenis sendiri memliki program lain yang memungkinkan desainer memesan produksi desain tekstil dalam jumlah yang kecil.

Mereka berharap, dengan begitu, sektor industri
fashion di Indonesia bisa menembus pasar global serta meningkatnya penggunaan produk tekstil dalam negeri karena semakin mudahnya proses produksi dan pemasaran.

(CHK)