News

Slow Fashion “Daur” untuk Minimalisir Limbah Pakaian

Tuesday, 22 Oct 2019

by Tim Peliput Jakarta Fashion Week 2020

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, Sejauh Mata Memandang mempersembahkan sebuah koleksi busana bertajuk "Daur" di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020, Senayan City, Jakarta, Selasa (22/10).



Founder & Creative Director Seajuh Mata Memandang, Chitra Subyakto, dalam siaran pers mengatakan, penampilan 24 busana dalam Daur ini menyinggung isu perbuahan iklim dan kerusakan lingkungan yang tengah marak terjadi. "Melalui hal ini kami berharap agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga linkgungan melalui berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam meminimalisir limbah pakaian," katanya.

Untuk mendukung tercapainya tujuan Sejauh Mata Memandang dalam meminimalisir isu lingkungan tersebut, Daur menggunakan proses kreatif hingga produksi yang ramah lingkungan. Sejumlah limbah dan sisa hasil produksi Sejauh Mata Memandang dinilai masih layak untuk digunakan kembali sebagai bahan pakaian untuk koleksi terbarunya ini. Selain itu Daur juga memanfaatkan teknik patchwork yang memadupadankan berbagai jenis kain dengan baragam motif dan didominasi oleh warna marun, kunyit, indigo, hitam, dan putih.

 

 
Sejumlah 24 busana yang ditampilkan dalam koleksi bertajuk Daur menitikberatkan serangkaian bentuk asimetris dan mengadopsi bentuk baju bodo. Selain itu, beberapa koleksi juga dilengkapi dengan beragam busana pelengkap seperti masker, kantong belanja, tas botol minum serta outer bertuliskan krisis iklim, menolak punah, jeda iklim, cinta laut dan cinta bumi, dan lain-lain.


Di samping itu, logo extinction rebellion yang ditampilkan dalam sejumlah jenis aksesori merepresentasikan komitmen Sejauh Mata Memandang dalam merealisasikan dunia dan lingkungan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya.

"Sejauh Mata Memandang berharap dapat menjadi brand yang menawarkan konsep slow fashion dengan membuat beragam koleksi busana yang bersifat timeless, yakni dapat digunakan dalam kurun waktu yang lebih lama sehingga meminimalisir limbah pakaian. Hal ini juga sejalan dengan tanggung jawab Sejauh Mata Memandang dalam membantu meminimalisir isu lingkungan," tutup Chitra Subyakto.

(FJR)