Berbagai Kolaborasi Sukseskan Jakarta Fashion Week 2016
Friday, 30 Oct 2015
by JFW
News
Berbagai Kolaborasi Sukseskan Jakarta Fashion Week 2016
Friday, 30 Oct 2015
by JFW
Jakarta Fashion Week 2016 telah berakhir bertepatan dengan usainya Dewi Fashion Knights pada Jumat malam, 30 Oktober 2015. Acara yang telah berlangsung selama sepekan ini sukses digelar dengan lebih dari 70 show puluhan desainer, dan disaksikan oleh ribuan pencinta fashion di tanah air.
Di awal acara Dewi Fashion Knights, Svida Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week dan CEO Femina Group, mengungkapkan beberapa hal yang menjadi highlight tahun ini. Seperti yang telah ia ungkapkan pada acara pembukaan pekan lalu, dunia fashion di Indonesia masih terus berkembang. “Untuk itu, terus dibutuhkan inovasi, dan salah satu caranya adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal inilah yang terus diupayakan oleh Jakarta Fashion Week tanpa henti,” ujarnya.
Svida menjelaskan beberapa kerja sama dan kolaborasi yang telah terjadi selama Jakarta Fashion Week tahun ini. Salah satu yang cukup penting adalah kehadiran Lucy Siegl, jurnalis asal Inggris yang merupakan produser eksekutif film The True Cost. Kehadiran Lucy, sekaligus pemutaran filmnya, di Jakarta Fashion Week tahun ini adalah hasil kerja sama dengan The British Council. Film yang menggambarkan sisi tersembunyi dan kelam dunia fashion itu banyak membuka mata tentang betapa penting menerapkan ethical fashion dan usaha yang berkelanjutan dalam industri ini.
Dalam kesempatan itu juga, ia mengungkapkan terima kasihnya kepada Kementerian Perindustrian yang turut mendukung masalah ethical fashion. “Saya berterima kasih kepada Ibu Euis Saedah, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, yang peduli dengan hal ini, dan memulai banyak inisiatif ‘hijau’ yang juga mendukung komunitas perajin lokal di berbagai daerah di Indonesia,” ungkap Svida.
Selain itu, Svida memuji keindahan koleksi desainer India pemenang The International Woolmark Prize 2013/2014, Rahul Mishra, yang hadir di Jakarta Fashion Week berkat kerja sama dengan The Woolmark Company. Koleksi Mishra yang hadir pada show hari pertama itu menggunakan bahan yang bisa mengalami biodegradasi, yaitu wol Merino. Ada juga desainer asal Jepang, Suzuki Takayuki, yang menggunakan material yang berasal dari perusahaan garmen dan tekstil Dan Liris, yang berada di Solo, Jawa Tengah. Hasilnya adalah koleksi busana cantik, sekaligus kolaborasi menguntungkan bagi kedua pihak. Takayuki mendapat partner baru, bisa melakukan produksi dengan nilai yang lebih ekonomis, dan mendapat peluang pasar baru yang cukup besar di Indonesia. Sementara Dan Liris menunjukkan kepada para desainer bahwa negara ini mampu memproduksi materi yang bagus dan indah. “Dalam pandangan saya, kerja sama mereka mematahkan berbagai stereotipe dalam industri ini,” katanya.
Svida menceritakan kolaborasi lain yang sangat menarik perhatiannya, yaitu kerja sama Dian Pelangi dengan dua desainer asal Inggris, Odette Steele dan Nelly Rose. Awal tahun ini, Dian mengikuti program magang di Inggris bersama London College of Fashion, dan hal itu berlanjut dengan kedatangan dua desainer Inggris tadi ke Pekalongan untuk menyiapkan kolaborasi mereka. “Hasil kolaborasi ini memancarkan hal yang positif, dan menunjukkan bahwa mereka bisa meruntuhkan banyak hambatan; dalam hal kultur, geografis, agama, dan genre. Semua perbedaan itu lenyap saat diambil alih oleh kreativitas dan chemistry,” tegasnya.
Svida juga melihat bahwa Jakarta Fashion Week telah membuka banyak peluang bagi para desainer dan label muda, seperti pemenang CLEO Fashion Awards 2015, BYO untuk kategori Most Promising Accessories Brand dan Day and Night by Yelle untuk kategori Most Innovative Local Brand. Sementara label yang menjadi salah satu bagian dalam program Indonesia Fashion Forward tahun ini, Byvelvet, berhasil mendapat pesanan dari salah satu department store besar di London. Terakhir, Svida juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh sponsor dan partner acara yang telah mendukung berjalannya Jakarta Fashion Week 2016, meski kondisi ekonomi negara ini sedang dalam situasi kurang baik.
