News

Fotografi di Mata Professional

Thursday, 25 Oct 2018

by Jakarta Fashion Week

Fotografi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari industri fashion. Cara mengambil gambar dengan komposisi tertentu sangat penting untuk menghasilkan gambar yang baik. Tommy Siahaan, seorang fotografer ternama di Indonesia, memulai diskusi melalui tema “Fashion Photography, Stage Photography & Black and White Portraiture” di Fashionlink Showroom And Market, The Hall, Lantai 8 Senayan City.

Diskusi ini dihadiri oleh beberapa narasumber yang sudah terkenal di dunia fotografi, antara lain adalah Chris Messakh (official photographer PT. Netmediatama Indonesia NET TV), Putra Djohan (fotografer profesional), dan Darwis Triadi (fotografer profesional dan founder Darwis Triadi School of Photography).

Chris Messakh memulai sesi dengan memperkenalkan diri dan menceritakan pengalamannya bekerja di industri fotografi. Menurutnya, stage fotografi adalah salah satu cabang fotografi yang tersulit karena melibatkan banyak elemen seperti stage, lighting, artist, dan properti. Beberapa tips yang ia berikan untuk mendapatkan gambar yang baik adalah mempelajari spot foto, mengatur jarak dengan lensa yang dimiliki, dan sisanya lebih kepada improvisasi yang dibutuhkan dengan bantuan dari informasi yang didapat.

Selanjutnya, Putra Djohan melanjutkan sesi dengan berbicara tentang flash photography dan fashion photography. Menurutnya, fotografi flash dan fashion adalah tentang apa yang ingin dicapai dengan foto tersebut, yaitu overall visual dari apa yang dapat menaikan value dari sebuah brand. Berdiskusi dengan tim adalah hal yang vital dalam menghasilkan foto yang baik.

Selain itu, fotografi fashion cukup berbeda dengan beauty photography. Gambar yang memiliki lighting yang rendah, out-of focus, dan out of the box adalah hal yang dihalalkan dalam fotografi fashion.  Berbeda dengan fotografi beauty, di mana gambar harus fokus terhadap obyek yang diambil. Ia menambahkan bahwa fotografer juga perlu memperhatikan target golongan, sehingga konsep foto yang diambil dapat diterima oleh golongan tersebut dengan baik.


Kemudian, Darwis Triadi bercerita tentang pengalamannya di dunia fotografi. Beliau bercerita tentang pekerjaan awalnya yang menjadi fotografer untuk catwalk dan stage. Karena begitu menikmati memotret, Darwis Triadi belajar lagi tentang obyek foto yang sering ia tangkap, yaitu wanita. Beliau belajar lagi tentang anatomi dan psikologi seorang perempuan dari membaca banyak buku, salah satunya dari Soekarno.

Setelah itu, ia menggabungkan 2 elemen yang ia anggap indah, yaitu alam dan wanita. Menurutnya, fotografi adalah tentang cahaya, yang perlu dipelajari dengan ketekunan agar menghasilkan hasil yang baik. Ia juga mengungkapkan kecintaannya terhadap mengambil gambar. Bagi beliau, jepretan kamera saat beriringan dengan pergerakan model menghasilkan getaran yang terasa seperti detak jantung manusia.


Sesi pun berakhir dengan tanya jawab dari beberapa peserta. Sesi ini memang dibuat untuk mengedukasi bagi peserta yang memiliki ketertarikan di bidang fotografi, namun disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Sesi ini mencoba membuka mata banyak orang tentang fotografi, terutama bagi mereka yang juga bekerja di bidang fashion. (ELV/ZGY)