Peggy Hartanto, Albert Yanuar dan Sapto Djojokartiko, yang memiliki garis rancangan berbeda, tampil satu panggung di Jakarta Fashion Week 2016 pada Rabu malam, 28 Oktober 2015. Dalam pertunjukan bertajuk “Le Beau Melange”, persembahan dari 5asec Indonesia, ketiga desainer muda itu menghadirkan busana-busana dengan look mulai dari yang kasual hingga kaya detail dalam couture.
TODJO, yang merupakan lini kedua milik Sapto, menampilkan koleksi premium bergaya kasual. Didominasi palet warna biru, Sapto mengambil inspirasi dari Periodo Azul (Blue Period) Pablo Picasso, yang merupakan masa sang maestro membuat lukisan-lukisan monokromatik yang hanya berwarna biru. Kesan kasual warna itu diseimbangkan dengan tampilan busana yang terinspirasi nuansa retro ala ’70-an. Dress dan atasan berpotongan longgar berpadu dengan celana flare yang dinamis, dan detail eyelet atau teknik lipatan dan simpul yang membuat koleksi jadi tampak modern.
Peggy Hartanto hadir selanjutnya dengan siluet feminin dan modern. Desainer asal Surabaya itu menawarkan koleksi terbarunya, yaitu FIN, yang terinspirasi oleh hewan-hewan bawah air. Koleksi itu pertama kali ditampilkan pada Paris Fashion Week, 2-7 Oktober 2015, dan tersebar di tujuh negara, yaitu Indonesia, Singapura, Kuwait, Lebanon, Jepang, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Busana-busana berpotongan minimalis dalam warna solid modern ditampilkan Peggy lewat atasan berpotongan leher V dan aksen peplum dari neoprene. Hampir seluruh busana tampil minimalis dan terkesan klasik di bagian depannya, namun dengan bagian belakang berupa detail pita atau tali memangjang, yang merupakan ciri khas Peggy.
Koleksi haute couture ditampilkan Albert Yanuar, terinspirasi oleh sayap kupu-kupu, mulai dari pola hingga struktur yang kaya akan bunga-bunga musim panas. Dengan teknik digital print dan lukisan tangan, ditambah detail aksen border dan tatanan payet, gaun bergaya klasik, mulai dari strapless dress pendek dengan rok bervolume hingga gaun panjang mengikuti siluet tubuh, tampil cantik di atas panggung. Albert banyak menggunakan bahan halus, seperti tule, sutra, organdi, duchess dan renda, dalam palet warna lembut yang didominasi putih.