News

Membangun Bisnis Offline Tanpa Tergerus Di Era Digital Bersama Visual Merchandising Yang Tepat

Monday, 21 Jan 2019

by Zea Zabrizkie

Banyak di antara merek-merek nasional yang memiliki kapasitas dan kualitas yang mumpuni namun tidak dapat menyampaikan ide-ide mereka secara maksimal, sehingga kisah produk mereka tidak tersampaikan. Hal ini tidak hanya terjadi di bidang fashion, namun juga banyak bidang lainnya yang masih terbelah antara retail online dengan offline.

Dimulai pada tahun 2016, Visual Merchandising Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan VMID, didirikan dengan ide untuk mendirikan agensi yang bertindak untuk mengisi kesenjangan antara merek dan masalah visual merchandising mereka. VMID bertujuan untuk mencari solusi untuk masalah-masalah tersebut, serta menjadi mitra penasehat selama proses pengembangan visual merchandising mereka.

Memiliki aspek layanan paling lengkap - mulai dari sistem, talenta, desain, hingga perangkat keras visual merchandising, VMID telah bekerja bersama dengan lebih dari 30 merek bisnis ritel yang berbeda di lebih dari 50 proyek, yang tersebar di hampir 20 kota di seluruh Indonesia, hanya dalam rangka 3 tahun saja. Proyek-proyek yang dilaksanakan terdiri atas set-up toko baru, perubahan toko dan pengembangan tampilan jendela etalase atau windows displays, yang kerap diiringi pula dengan pelatihan dan talkshow menyeluruh bagi staf dan pihak yang terlibat. Salah satu klien yang sudah cukup lama berkembang bersama VMID adalah Fashionlink x #BLCKVNUE.

Pelatihan ini didasari oleh keinginan VMID untuk memenuhi lebih dari permintaan, namun juga kebutuhan klien. Tidak hanya ingin tampilan toko atau merek mereka dipulihkan dan disesuaikan, tetapi harus ada peningkatan kualitas dan jumlah penjualan - serta keahlian anggota tim di sepanjang perjalanan.

Saat ini, VMID telah tumbuh menjadi agensi visual merchandising yang melayani klien yang menghargai proses yang telah kami lakukan, dan menghargai semua keputusan yang diambil. Mereka yang memahami keputusan mana yang membutuhkan lebih banyak penelitian dan studi, yang memahami studi mana yang dapat dilakukan secara lebih efisien, dan yang berdiskusi bersama sebagai mitra - bukan hanya sekedar antara agensi dengan klien.re typically unfamiliar with terms 'Visual Merchandising' or still confused about it. They know it's an important retail term, but not exactly sure what it is or how to do it well. It can create uncertainly about where to s