News

Si Tukang Kain dan Denyut Kota Jakarta

Tuesday, 27 Oct 2015

by JFW

Josephine W. Komara, desainer yang lebih dikenal dengan nama O’Bin, kembali meningatkan masyarakat akan tradisi Indonesia, melalui peragaan pembuka Jakarta Fashion Week 2016 hari keempat, Selasa, 27 Oktober 2015. Di bawah bendera BINhouse, tim desain lini mode tersebut melirik Jakarta dan mencoba menginterpretasikannya dalamkoleksi yang ditampilkan. Tetap dengan busana yang didominasi warna vibran, para model menari-nari menyusuri panggung peragaan.
 
Lagu bernada up beat mengiringi seorang model keluar dari balik panggung. Mengenakan jumpsuit berwarna biru, ia melenggang dan menyapa mata-mata para tamu yang memandangnya. Presentasi yang cukup mengejutkan, mengingat apa yang ada di bayangan akan rancangan O’Bin ialah kebaya dan kain yang bersahaja. Sementara, rangkaian koleksi sesi pertama dipenuhi dengan busana-busana yang cenderung sporty/boyish. Kain tak lagi dililit sebagai rok, melainkan telah berubah simpul menjadi serupa celana kargo, tetapi tetap dengan pola batik yang mengesankan nuansa feminin dan bersahaja.

 

Begitu pula dengan atasan. Jumlah kebaya kutubaru yang ditampilkan sebanding dengan kemeja berkerah tinggi serta atasan polos turtle neck. Menariknya lagi, koleksi tersebut dilengkapi dengan busana yang bentuknya terinspirasi sorjan, pakaian tradisional Jawa yang biasa dikenakan kaum pria pekerja Keraton. Tak hanya itu, sentuhan peranakan pun hadir melalui atasan panjang yang berbentuk seperti busana keseharian pria Tiongkok.
 
Suasana peragaan yang menyenangkan ditutup dengan cara khas O’Bin. Seorang model berjalan membawa selendang merah, dengan rangkaian melati tersemat di rambutnya. Kali ini, desain kembali ke kekhasan O’Bin, kebaya dan kain yang terkesan santun, tanpa banyak modifikasi. Penutup manis untuk peragaan dengan koleksi yang berdesain mengejutkan dan menggembirakan.
 
Penulis: Joan Aurelia