October 12, 2024
News
Friday, 28 Oct 2022
Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur (Dekranasda NTT) kembali mempersembahkan kolaborasi pemberdayaan antara perancang mode terkemuka dengan talenta muda untuk merancang busana menggunakan kain tenun tradisional NTT. Dalam naungan tema besar Harmony of Nusa, Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat menggandeng tiga desainer, yakni Defrico Audy, Temma Prasetio, dan Maya Ratih untuk bersama mementori murid-murid SMK jurusan Fashion dan Tekstil dari seluruh penjuru NTT.
Keunikan dari kain-kain tenun ini adalah penggunaan bahan pewarna alami dan motif yang sudah didaftarkan menjadi indikasi geografis dari asal tiap tenun. Dari 21 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi NTT terdapat total 737 motif tenun yang berbeda. Tiap motif memiliki kandungan makna dan cerita masing-masing yang usianya sudah ratusan tahun. Tiap cerita berkaitan langsung dengan kekayaan sejarah dan budaya NTT serta banyak di antaranya yang dipercayai memiliki unsur kesakralan masing-masing. Julie mengemukakan bahwa dalam pengembangan kain-kain tenun, motif dan pola tidak boleh mengalami perubahan karena bobot filosofisnya. "Yang dapat diubah hanya pilihan warnanya saja untuk menyesuaikan dengan keinginan pasar yang lebih luas," tuturnya meyakinkan.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi pariwisata serta tenun NTT ini didukung penuh oleh sosok-sosok perancang busana yang memiliki visi misi serupa dengan Dekranasda NTT. Bagi Defrico, Temma, dan Maya sebagai tiga mentor terpilih program tahun ini, kegiatan ini menjadi pelayanan yang mereka lakukan dengan sepenuh hati. Mereka meluangkan waktu dan mengerahkan tenaga untuk mengajari para murid mulai dari mempelajari tren, mendesain, membuat pola, hingga merangkumkan proses eksekusi sampai ke panggung JFW.
Julie juga menyampaikan rasa terima kasihnya yang besar terhadap pihak JFW yang telah selalu dengan sangat antusias menerima kehadiran Dekranasda NTT dan menyediakan panggung impian bagi murid-murid perancang mode muda NTT. Ia berpendapat kesempatan panggung ini memberi banyak sekali pengaruh baik bagi para perancang muda yang terbangun rasa percaya dirinya hingga berani untuk berkecimpung lebih dalam dan serius sebagai seorang desainer yang kelak dapat membawa nama indah tenun NTT di kancah dunia mode dunia.
(Foto: Hasil karya siswa siswi SMK dari NTT)
Dalam format fashion show ini, tiap mentor membawa hasil karya terbaik 6 murid didikannya. Show dibuka dengan koleksi desain gaun cocktail malam berpotongan minimalis modern namun elegan karya dari murid-murid bimbingan Defrico. Diikuti oleh koleksi menswear modern yang banyak menggunakan pola panel-panel kombinasi tenun yang merupakan hasil bimbingan Temma. Terakhir adalah koleksi sejumlah dress yang memiliki profil desain yang modern cenderung eksperimental bimbingan Maya.
Mentor-mentor desainer pun turut menunjukkan koleksi mereka. Mengemas kain tenun NTT dalam koleksi yang sesuai dengan DNA desain masing-masing, menunjukkan bahwa terlepas dari kesamaan jenis kain yang digunakan pengembangan desain yang muncul dapat tetap beragam.
Defrico memadukan rancangan gaun khasnya dengan aksesori topi besar berlapis bulu tebal, menambah kesan klasik pada keseluruhan koleksi. Memilih kain-kain tenun dengan warna-warna cenderung gelap dan dewasa, ia berhasil mentrasnformasikan motif etnik tenun NTT ke dalam siluet Hollywood 1950-an yang tampak sangat mahal berkelas.
(Foto: Koleksi rancangan dari Defrico Audy)
Desainer spesialis menswear Temma menggunakan tenun NTT ke dalam koleksi menswear formal yang banyak terdiri dari aneka luaran berbahu kuat dan potongan boxy. Melabuhkan pilihannya pada tipe-tipe motif yang lebih kontras dan bold mempertahankan sifat maskulin pada desainnya.
(Foto: Koleksi rancangan dari Temma Prasetio)
Koleksi terkahir dipersembahkan oleh desainer Maya. Ia menampilkan siluet yang sangat beragam mulai dari gelombang-gelombang besar hingga potongan yang lebih kaku, bermain dengan struktur dan alur natural kain. Koleksinya memiliki sebuah kesegaran tersendiri yang sangat identik dengan energi Maya sebagai seorang desainer.
(Foto: Koleksi rancangan dari Maya Ratih)
Ke depannya, diharapkan eksistensi tenun NTT dapat semakin dikenal luas dan dipahami secara lengkap beserta substansi serta makna yang terkandung di dalam tiap jalinan benangnya.
Ikuti terus info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. Informasi seputar LPA 2023 bisa didapatkan di sini. (JFW)
Baca juga:
Menyaksikan Godaan Lambaian Kain Obin di JFW 2023
Flowy Fabric dalam The City of Tales Show
'The Alpha Female' Kekuatan Mode dari Perempuan untuk Perempuan
Foto: Dok. JFW
Latest News
October 12, 2024
September 18, 2024