News

Tinkerlust Dan Perguliran Mode Yang Serba Cepat

Wednesday, 24 Oct 2018

by Zea Zabrizkie

Jakarta Fashion Week sudah cukup lama menggaungkan sustainable fashion, sebuah isu yang dibongkar tidak hanya dari segi inklusivitas dan pemberdayaan komunitas, namun juga keseimbangan pada daya dukung alam. Salah satu musuh terbesar sekaligus penggenjot roda industri paling giat adalah fast fashion. Tak hanya membangun instalasi foto unik dengan pesan-pesan bermakna tentang bahaya fashion waste, Tinkerlust juga menghadirkan talkshow menarik bertemakan bahaya fast fashion.

Fast fashion adalah pola industri yang sangat mengikuti tren, tidak hanya menunggu berdasarkan musim, banyak label yang mampu mengeluarkan setidaknya dua sampai tiga koleksi per bulannya. Memanjakan selera konsumen, tanpa sadar tindakan ini telah menjadikan reputasi industri fashion sebagai penyumbang limbah terbesar di dunia menjadi semakin buruk. Tidak tanggung-tanggung, hanya industri minyak yang disebut-sebut sebagai perusak iklim dunia saja yang bisa menyaingi sampah mode global.


Dalam talkshow bertajuk Fast Fashion Danger bersama para influencer terpilih, Sarah Ayu, Sara Robert dan Munira Agile, Aliya Amitra dari Tinkerlust berbagi kisah tentang bahaya fast fashion. Tinkerlust yang dikenal sebagai portal belanja online yang menjajakan barang-barang preloved berkualitas yang terkurasi ini diam-diam memiliki misi yang sama dengan Jakarta Fashion Week, yaitu untuk tetap bergaya selagi melindungi bumi.

Para influencer juga berbagi fakta menarik tentang keuntungan yang mereka dapatkan dalam menjual barang-barang fashion preloved mereka. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, mereka juga bisa membeli barang bermerek dengan kondisi prima dengan anggaran yang lebih hemat. Tentu saja, dengan memperpanjang siklus penggunaan barang-barang ini, metamorfosa mereka menjadi limbah dapat lebih diperlambat sehingga tumpukan sampah juga tidak tertimbun lebih cepat.


Dengan menyadari bahwa barang-barang tersebut dapat kembali menghasilkan uang, tanpa sadar para influencer jadi memberikan perhatian lebih pada barang-barang mereka. Kebersihan dan perawatan jadi fokus utama agar barang tidak cepat rusak dan nilainya tidak turun, apalagi untuk barang berupa make up yang harus dijaga kesterilannya.