News

Urbanasia di Grazia Glitz and Glam 2015

Sunday, 25 Oct 2015

by JFW

Grazia Indonesia kembali mempersembahkan Glitz and Glam dalam rangkaian acara Jakarta Fashion Week 2016, Minggu, 25 Oktober 2015. Tahun ini, bertepatan dengan ulang tahun Grazia Indonesia yang keenam, enam desainer selebrita memanggungkan koleksi terbaru dari lini fashion mereka. Ivan Gunawan, Luna Maya, Dena Rahman, Rangga Moela, Tarra Budiman dan Tities Saputra menampilkan tema “Urbanasia”, yang terinspirasi dari gaya berpakaian kaum muda urban di kota-kota besar benua Asia, seperti Seoul, Shanghai, Tokyo dan Jakarta.


Rangga Moela, anggota band SM*SH, memilih Japanese street wear untuk labelnya, ED-JEH. Menampilkan busana pria yang sporty dengan potongan nyentrik, labelnya yang baru berusia satu tahun itu mengacu kepada gaya berbusana pria muda Jepang. Koleksinya yang bertajuk Jiyu, yang berarti bebas, menampilkan kebebasan kaum muda, dan menggunakan bahan neoprene serta jersey, dengan warna monokrom hitam putih.

“Yeppeun” adalah tema yang dipilih oleh Tities Saputra untuk rancangannya tahun ini. Banyak menampilkan busana feminin dengan warna-warna cerah, Tities memilih Korea sebagai sumber inspirasinya. Ia menerjemahkan Korea melalui warna-warna yang cantik - yeppeun. Dengan padu padan yang pintar, Tities mampu menghadirkan suatu tampilan yang seru. Misalnya, ramuan denim, organdi dan sutra satin dengan teknik jahit bordir, tempel dan motif cetak

Memadukan batik pesisir dengan batik geometris menjadi tabrak corak yang manis adalah desain Ivan Gunawan kali ini. Presenter yang konsisten menekuni dunia fashion itu menghadirkan brand JAJAKA, dan koleksinya yang bertema “Lembayoeng” terinspirasi kecantikan wanita Indonesia, dengan dominasi warna jingga dan merah.

DRAMA Dena Rachman sangat mengejutkan. Koleksi yang ia beri nama Shanghai Scandal itu merupakan paduan budaya oriental dan pengaruh kolonial. Kita tidak akan menemukan dress panjang, tapi dress mini dengan leher Shanghai dan twist yang modern.

Hampir senada dengan Rangga, Tarra Budiman menampilkan busana pria dengan warna monokrom hitam putih. Label THE LMT terinspirasi dari Jepang, dengan memaksimalkan motif berteknik potong laser. Bagi THE LMT, ide dari Jepang bukan hal baru, namun jujur, desainnya cukup memukau. Greget pria muda maskulin begitu terasa saat mata menikmatinya.

Kelembutan Luna Maya tercurah pada desainnya yang berjudul Luna Habit x Airwalk. Koleksinya kali ini terinspirasi kaum muda Jepang. Gaya celana kulot, atasan model kimono, ia beri judul Midnight Bloom - bunga-bunga bermekaran. Dengan nuansa warna pastel, Luna menggunakan materi kain berkualitas premium.

Penulis: Immanuella Rachmani