Berkerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, desainer Lenny Agustin menghadirkan koleksinya, Wansosa, di atas panggung Jakarta Fashion Week 2019, 25 Oktober 2018.
Diadopsi dari bahasa Sula, Wansosa mengandung arti “lebah”. Hewan ini merupakan salah satu ikon kebanggan Sula yang dikenal dengan madu asli lebah liar di hutan. Dengan alasan ini pula, lebah menjadi salah satu
signature dari motif batik Xoela. Selain itu, sang desainer sendiri, Lenny Agustin, tertarik dengan filosofi kerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang manis yang dimiliki lebah.
Batik Xoela sendiri merupakan merk yang diciptakan pemerintah daerah Kabupaten Sula untuk menjadi identitas produk kaerajinan. Kata Xoela, merupakan nama lain dari Kepulauan Sulabesi di masa penjajahan.
Dalam pembuatan batik, Lenny Agustin melatih 23 perajin batik di Sula untuk menghasilkan kain batik khas ini. Wujud lebah, sarang, lingkungan, maupun madu dituangkan Lenny Agustin ke dalam blus berpotongan unik, rok bervolume dan asimetris, jaket
oversized, serta terusan.
Koleksi ini didominasi warna yang dominan hitam dengan sentuhan biru donker, cokelat, dan marun. Namun, warna cerah seperti oranye, biru, hijau,
pink, dan ungu turut mewarnai koleksi ini untuk mewakili alam lingkungan lebah.
Sedangkan, bahan batik yang digunakan ialah katun yang dipadukan dengan
neoprene, kulit sintesis, dan polyester. Detail, aplikasi, maupun aksesori yang terbuat dari sulaman, rajutan,
frill dari potongan
neoprene, motif lebah dari potongan kain, sayap atau sarang dari kulit sintesis, hingga
laser cut bentukan akrilik mempercantik ragam busana ini. (DEA/ZGY)