News

Cara Arva School of Fashion Mengapresiasi Perbedaan

Sunday, 21 Oct 2018

by Jakarta Fashion Week

Selayak kita ketahui, Arva School of Fashion merupakan salah satu lembaga pendidikan informal di bidang fesyen tertua di Indonesia sejak 1989. Tahun ini, Arva menjadi salah satu lembaga yang turut mengisi pagelaran Jakarta Fashion Week 2019.

Arva School of Fashion membawa tujuh desainer andalan mereka dengan membawa koleksi tema yang memiliki keunikannya masing-masing. Ketujuh desainer ini merupakan alumni dari Arva School sendiri yang telah memiliki label mereka masing-masing.

Terdapat Ivann Julius yang merupakan alumni Arva tahun 2005 dan memulai karirnya sejak tahun 2007. Kali ini Ivann Julius mengangkat tema Artemis yang kita kenal merupakan dewi dengan kepribadian yang berani dan kuat.

Ada juga Yenny Ries yang terinspirasi dari satu suku di Lombok yang menggunakan bahasa Sasak. Inges yang berarti indah atau cantik ini menjadi tema bagi koleksi Yenny dengan total koleksinya, yaitu 12 desain baju pesta.
 
Geishotic atau geisha Jepang nan exotic adalah tema yang diberikan oleh Neny Surya. Koleksi yang ditampilkannya kali ini tidak terlepas dengan eksotisme kebudayaan Jawa Timur sebagai daerah asal sang desainer.


Wanita yang elegan dilambangkan dengan bunga, merupakan pandangan dari sudut pandang Kasamira Ayu. Jika di artikan dalam Bahasa Inggris yaitu Woman in Rose, gaun pesta yang indah dengan ciri khas warna "Rose Gold" mewarnai panggung pagelaran Jakarta Fashion Week 2019.

Fesyen tidak selamanya hanya elegan tapi juga dapat memberikan makna religius pula. Sahara, kata kunci dari Anne Yulian yang menggambarkan kemewahan namun juga religius dengan menggunakan material tile, taburan kristal swarosky dan payet sebagai detail di setiap potongan indah gaun berwarna soft gold yang memberi arti keagungan putri-putri Timur Tengah. Hidup dalam kemewahan menjadi mimpi banyak orang, dan bagaimana mimpi dari Nely Afifi. Menggunakan bulu-bulu sebagai arti mimpi itu selayaknya kita ingin mencoba untuk terbang. Dreamer merupakan tema kepemilikan Nely Afifi.

 

Yang terakhir juga tidak kalah unik dengan usahanya menggunakan lem kayu untuk membentuk motif bunga-bunga yang dilukis sendiri oleh Maulida Hasan di atas gaun indah buatannya. Koleksi yang beliau pertunjukkan merupakan inspirasi dari Kobadir atau Kota Bangil Bordir. Kota yang terletak di daerah Pasuruan, Jawa Timur memiliki julukan kota bordir ini menjadi daya tarik Maulida untuk mencurahkannya di koleksi yang telah ia tampilkan di Jakarta Fashion Week 2019.
Selamat untuk ketujuh desainer yang telah berpartisipasi di Jakarta Fashion Week 2019. (SEM/ZGY)