News

Deretan Panelis Di Balik Dewi Fashion Knights

Thursday, 2 Aug 2018

by Zea Zabrizkie

Dewi Fashion Knights menobatkan sederetan desainer sebagai ksatria yang dianggap mumpuni dalam formulasi tren dan bisnis mode setiap tahunnya. Bukan sembarang pihak mampu menerjemahkan karya dan perjalanan industri sebuah label ke dalam penilaian atas kepiawaian para insan kreatif ini.

Tahun ini, Margie Untoro (CCO dan Editor In Chief Majalah Dewi), didampingi Rubinni Kartohadiprodjo (Business Development Senior Manager Jakarta Fashion Week) dan Ai Syarif (Creative Advisor Jakarta Fashion Week), duduk sejajar dengan tokoh berbagai bidang. Tujuannya satu, menyeleksi desainer-desainer yang pantas memamerkan karyanya di ajang penutup Jakarta Fashion Week tersebut.

Di antaranya adalah Shannon Hartono dan Herlina Widjaja, dua wanita cerdas ini mewakili perspektif industri retail di meja panelis Dewi Fashion Knights. Shannon Hartono adalah nama yang tidak asing bagi penggemar luxury fashion items. Wanita yang penuh senyum ini adalah Vice President Time International, raksasa retail dengan 92 toko dari 60 merk papan atas dunia di Indonesia, seperti Chanel, Cartier, Fendi, Rolex, dan Tag Heuer. Shannon adalah salah satu dari karyawan-karyawan awal yang merintis jaringan Time International di Indonesia.

Demikian pula halnya dengan Herlina Widjaja. Anggun dan bersahaja, Herlina adalah Chief Operating Officer dari Galeries Lafayette Jakarta. Selain terkenal dengan barang-barang premium dan luxury, Galeries Lafayette juga sudah rutin menjadi mitra Jakarta Fashion Week di bidang retail. Melalui program Fashion Lab, sederetan desainer Indonesia Fashion Forward sudah menjadi penghuni tetap di lorong-lorong pusat retail bergengsi ini.



Menyediakan sudut pandang yang berbeda, Tommy A. Siahaan menilik keindahan koleksi dari balik lensa. Brand ambassador kamera Leica bukan nama yang asing untuk banyak merek dan majalah mode nasional. Mengawali karir dengan berguru pada fotografer legendaris, Darwis Triadi, kini karya Tommy banyak dipamerkan di berbagai ekshibisi dan tekniknya jadi sorotan banyak seminar serta workshop.

Ayla Dimitri, content creator yang memiliki reputasi baik di kalangan pecinta fesyen melalui blog dan media sosialnya yang terkurasi dengan baik juga menjadi bagian dari panel ini. Mengawali karirnya di berbagai majalah fesyen ternama seperti GoGirl, Dewi, dan Style.com, Ayla mewakili mata publik penikmat mode.

Akhirnya, aksesibilitas sebuah koleksi untuk dipamerkan di runway serta dikenakan ditilik oleh Kelly Tandiono. Nama Kelly makin melejit setelah muncul sebagai Model Mentor di Asia's Next Top Model S4. Selain aktif sebagai model dan brand ambassador PUMA serta sederet merek lainnya, Kelly juga memiliki lini pakaian renang Cover Me Not bersama rekan modelnya Simona Travnickova. Tak berhenti di situ, Kelly juga menggagas Supermodel Project bersama Paula Verhoeven, Laura Muljadi, dan Dominique Diyose yang memberikan edukasi model melalui beasiswa, bahkan kelas gratis.

Siapa saja yang akhirnye dipilih oleh mata-mata jeli ini? Kita tunggu deretan namanya di Majalah Dewi!