News

Inklusivitas dalam Fashion bersama British Council, Teatum Jones, dan Sean Sheila

Tuesday, 23 Oct 2018

by Jakarta Fashion Week

 


Di hari keempat (23/10/2018), Jakarta Fashion Week mengadakan talk show menarik berjudul “Diversity, Human Stories, and Inclusivity in Fashion” di Fashionlink Senayan City The Hall lantai 8. Talk show ini membahas tentang peran yang lebih besar yang bisa dilakukan oleh industri fashion untuk menghargai dan merayakan diversitas dan inklusivitas. Desainer asal Inggris, Rob Jones dari Teatum Jones, serta desainer Sean Loh dan Sheila Agatha dari brand Sean Sheila, membahas tentang bagaimana mereka mengaplikasikan prinsip mereka tentang inklusivitas pada brand mereka. Talk show ini dimoderatori oleh perwakilan dari British Council.
 
Prinsip diversitas dan inklusivitas sangat dijunjung tinggi oleh brand Teatum Jones. Desainer Rob Jones mengatakan bahwa ia terinspirasi dari cerita kehidupan para wanita dan mengaplikasikannya menjadi moodboard. Koleksi-koleksi dari brand asal Inggris ini ingin memberi pesan kepada para pemakainya tentang women empowerment. Untuk mempresentasikan konsepnya, Rob Jones sering mengadakan show yang tidak konvensional seperti melalui percakapan di meja bundar dan melalui film.
 
Sejak mendirikan Sean Sheila, desainer Sean Loh dan Sheila Agatha sudah mengaplikasikan prinsip inklusivitasnya dengan bekerjasama dengan komunitas tuli di Purbalingga untuk memproduksi pakaiannya. Tidak hanya mempekerjakan mereka dengan gaji yang baik, Sean Sheila juga mengajarkan mereka tentang teknik yang lebih rumit seperti menyulam. Mereka juga mengatakan bahwa disabilitas mempunyai potensi yang sama besarnya dengan orang normal. Penyandang disabilitas perlu diberi banyak kesempatan agar mereka bisa mengembangkan potensi diri mereka.
 
Tak kalah menarik, penyandang disabilitas Echi Pramitasari yang berjalan di fashion show British Council di hari ke-2 Jakarta Fashion Week 2019 juga hadir untuk memberikan pandangannya terhadap disabilitas. Ia mengekspresikan rasa syukurnya, pengalaman casting, proses photo shoot, dan pada saat berjalan di runway Jakarta Fashion Week. Echi juga memberi pesan kepada para hadirin bahwa orang-orang penyandang disabilitas, termasuk dirinya, mempunyai potensi dan kesukaan yang sama dengan orang normal. Ia berharap agar penyandang disabilitas dapat turut ikut serta dalam berbagai aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa inklusivitas terhadap disabilitas.
 
Diversitas dan inklusivitas perlu dilakukan di segala kesempatan dan perlu melibatkan partisipasi dari semua pihak. Perbincangan ini membuktikan bahwa industri fashion mempunyai peran yang lebih besar dan mulia untuk membawa perubahan di dunia. Semoga ke depannya industri fashion di Indonesia pun juga lebih menjunjung tinggi nilai-nilai ini di setiap kesempatan yang ada.
 
By: GAB