News

Selamat! Inilah 10 Finalis Lomba Perancang Mode Menswear 2018

Tuesday, 2 Oct 2018

by Zea Zabrizkie

Setidaknya itu yang saya lihat di Penjurian Semifinal Lomba Perancang Mode Menswear 2018 pada Senin, 1 Oktober 2018. Kompetisi yang baru dua kali diadakan ini berhasil menarik minat 159 peserta dari seluruh Indonesia.

Kedua puluh semifinalis menampilkan koleksi mereka secara maksimal sesuai tema besar tahun ini, Reflection of Culture.

Dari konsep, material, hingga styling, semua menjadi penilaian Dewan Juri, yang terdiri atas: Ai Syarif (Creative Advisor Jakarta Fashion Week), Misan Kopaka (desainer busana pria dan wanita), Zoey Rasjid (Publisher The Folio), Lisa Malonda (perwakilan Istituto Marangoni), dan Rama Tri Antono (Merchandising Manager Mens Department Sogo Department Store).

Selain kesesuaian tema dan eksekusi koleksi, para semifinalis dinilai cara mempresentasikan konsep mereka, serta koleksi mereka dinilai dari kreativitas, daya pakai, dan daya jual.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Dewan Juri memutuskan 10 Finalis Lomba Perancang Mode Menswear 2018 adalah sebagai berikut.

1. Anita Nyotosetiadi, 36, Surabaya
"Memoir of a Bygone Era"

Koleksi ini terinspirasi pengalaman dan kenangan masa kecil sang desainer, sebagai orang Indonesia dari etnis Cina.

2. Agung Sudarman, 26, Batam
"India"

Budaya India, terutama hiruk-pikuk para pedagang di Pushkar Fair yang diadakan setiap tahun di Rajashtan, menginspirasi sang desainer.

3. Christina GM Pangaribuan, 29, Jakarta
"Dalihan na Tolu"

Budaya Batak menginspirasi sang desainer, yang mengolah konstruksi sosial dan konstruksi waktu; masa lalu, sekarang, dan masa depan.

4. Dhiya Fajri Sadida, 25, Tangerang
"Gorga Toba"

Gorga atau ukiran kayu pada rumah adat Batak, juga danau Toba, mengilhami sang desainer, yang menerapkannya dalam digital print.

5. Elsa, 22, Jakarta
"Modern Marine"

Kapal phinisi adalah ide utama sang desainer, namun yang ia terapkan bukan siluet phinisi, melainkan proses pembuatan phinisi yang mementingkan timing.

6. Eleska Susanto, 25, Jakarta
"Stripe Tribe"

Kain Indonesia yaitu lurik menjadi fokus utama, dipadukan wool cashmere, sehingga menjadi koleksi kontras dari budaya yang harmonis.

7. Jeanne Indriani, 21, Jakarta
"Kintsugi"

Sang desainer terinspirasi seni Jepang memperbaiki keramik retak dengan lapisan bubuk logam, yang secara filosofi berarti tidak menutupi kekurangan.

8. Mhd. Rizky Julpra Yengky, 21, Jakarta
"Origin of Baduy"

Suku Baduy atau orang Kanekes mengilhami sang desainer menciptakan koleksi yang menonjolkan tenun Baduy, dipadukan digital print.

9. Sonya Rezqia Putri, 24, Jakarta
"Salur Aksara"

Judul yang berarti tulisan yang mengalir ini diinterpretasikan sang desainer menjadi koleksi yang memadukan tenun Aksara Lontara dari Bugis dan lurik.

10.Temma Prasetio, 37, Jakarta
"Flame"

Lidah api warna biru sebagai unsur terpanas api adalah ide utama sang desainer, dalam koleksi yang memadukan bahan denim dan linen, serta tenun Lombok.

Mereka akan menampilkan 6 koleksi mereka di runway Fashion Atrium Jakarta Fashion Week 2019 pada Selasa, 23 Oktober 2018 dan merebut hadiah Fashion Short Course di Istituto Marangoni, Milan.Klik di sini untuk tiketnya!


__________________________________________________________
Tulisan ini telah diterbitkan pula di Pesona.co.id.
Teks: Zornia Harisantoso
Foto: Zaki Muhammad
Pengarah gaya: Nabila Kariza