Keanggunan Wastra Indonesia di Red Carpet Malam Anugerah FFI 2025

Gelaran karpet merah Malam Anugerah FFI 2025 tidak hanya setapak pengantar menuju meriah panggung penghargaan, tetapi juga menjelma sebagai runway di mana sinema dan mode saling menyapa dalam balutan estetika yang berakar pada warisan Nusantara. Di bawah binar cahaya yang menerangi panggung Teater Jakarta, para bintang dan sineas hadir dengan penuh karisma, menuturkan karakter distingtif masing-masing dalam siluet wastra dan kebaya.

Menariknya, tahun ini tidak sedikit dari mereka yang mengenakan koleksi dari para perancang yang baru saja dipresentasikan di Jakarta Fashion Week 2026, menghadirkan kesinambungan estetika antara ranah fashion dan sinema di mana wastra Indonesia tampil sebagai bahasa utama.

Sejalan dengan Puspawarna Sinema yang menyuarakan keragaman dalam rona perfilman, para bintang dan sineas juga tampil dalam spektrum busana dengan corak yang variatif. Beberapa orang puan dalam sinema datang dalam interpretasi kontemporer dari wastra dan kebaya, sementara beberapa memilih sentuhan feminin, ode bagi siluet tradisional dan pemakaian wastra apa adanya. Para insan perfilman pria juga tidak kalah memukau dalam siluet wastra formal, memberikan ketegasan dan pesona penuh wibawa.

Wastra dalam siluet modern menjadi pilihan puan pemeran utama di Malam Anugerah FFI 2025.

Puan Pemeran Utama dalam Siluet Kontemporer Karismatis

Red Carpet malam itu dihiasi senyuman ramah para puan perfilman Indonesia yang tampil bold penuh karisma dalam balutan wastra diimajinasikan dalam lensa kontemporer. Mawar De Jongh tampil dalam balutan cropped uniform top dengan aksen frogging minimalis dan kerah tailored dipadukan dengan Tenun Dayak Iban berwarna soft pink, sebuah busana oleh jenama Wilsen Willem dalam koleksinya ‘The Heart of Borneo’ yang juga ditampilkan di JFW 2026 silam.

Sementara aktris Aurora Ribero menggunakan atasan rajut dipadukan dengan kebaya dan ornamentasi pecahan emas dan porcelain, sebuah karya tangan jenama adibusana TOTON. Di sisi yang lain leading lady dari film ‘Pangku’, Claresta Taufan, nampak bersinar dalam jacket top beludru gold oleh BIYAN. Duta FFI 2025 sekaligus pemenang Aktris Terbaik Piala Citra 2025, Sheila Dara, juga tampil chic dengan siluet kebaya asimetris dari jenama Sebastian Gunawan Signature.

Siluet Feminin kebaya dan wastra pilihan puan insan perfilman Indonesia.

Tutur Feminin Tradisi dalam Kebaya Anggun dan Wastra

Di sisi lainnya, beberapa undangan memilih busana yang lebih berpaku kepada siluet tradisional kebaya, dan pemakaian wastra apa adanya. Di antaranya adalah produser film Sheila Timothy yang tampil dalam balutan kebaya kutu baru merah merona oleh jenama Sejauh Mata Memandang dan perhiasan dari EPA Jewelry. Sementara aktris dari film ‘Gowok’, Raihaanun, tampil lembut dalam balutan kebaya bordir dengan paduan korset putih oleh TOTON.

Aktris Maudy Ayunda turut hadir dalam kebaya bordir dengan detail payet, sebuah busana custom oleh perancang adibusana Sapto Djojokartiko. Gaun rancangan Sapto juga dikenakan aktris Lutesha, sebuah gaun yang dihiasi oleh motif emas prada Bali yang juga ikut dipresentasikan dalam koleksi ‘SAPTOJO Heritage Capsule Collection’ pada pergelaran Dewi Fashion Knights JFW 2026.

Tailoring presisi dengan sentuhan wastra pilihan para aktor dan sineas.

Wastra dalam Potongan Presisi

Para aktor dan sineas pria tampil dengan ketegasan yang terukur. Jas bersiluet clean-tailored dengan garis bahu presisi yang ikut menampilkan wastra menjadi pilihan utama. Aktor Winky Wiryawan tampak rapi dalam balutan tailored blazer bermaterikan batik, sebuah busana oleh jenama Iwan Tirta. Aktor senior Donny Damara tampil playful dengan cropped blazer biru denim yang terbuat dari tenun Sumba dengan motif khas, sebuah busana dari jenama Mel Ahyar Archipelago dari koleksi ‘Kurangu’ yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2026 silam.

Dalam warna yang lebih monokromatik, Ihsan Ibrahim, Produser ‘Sammi Who Can Detach His Body Parts’ yang menjadi pemenang Piala Citra untuk kategori Film Pendek Terbaik 2025, tampil dalam balutan matching set beskap kontemporer dengan aksen interlacing floral belt-skirt asimetris, sebuah busana karya label ANW.

Karpet merah FFI 2025 yang dihiasi karya-karya para perancang terbaik tanah air memperlihatkan bagaimana sinema menjadi salah satu ruang di mana mode dapat menemukan nafas baru di luar panggung peragaan. Ketika wastra menjadi bahasa utamanya, ajang ini juga menjadi sebuah perayaan identitas bagi tradisi, layaknya sinema yang sejatinya juga merupakan sebuah bentuk penuturan narasi dan gagasan dalam guratan puspawarna dan motif.

Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2026 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)