News

Face of Jakarta Fashion Week 2017: Juwita Rahmawati

Wednesday, 31 Aug 2016

by JFW

Jakarta Fashion Week akan kembali diadakan untuk kesembilan kalinya pada 22-28 Oktober 2016 di Senayan City, Jakarta. Tahun ini, banyak konsep baru yang dijanjikan makin memeriahkan pekan mode terbesar di Indonesia tersebut. Salah satunya adalah Face of Jakarta Fashion Week, sosok duta yang akan mempopulerkan visi dan tujuan Jakarta Fashion Week dalam mengembangkan dunia mode Tanah Air.

“Untuk lebih meningkatkan interaksi baik business-to-business maupun business-to-consumer, tahun ini kami juga akan memperkenalkan Face of Jakarta Fashion Week yang akan menjadi ambassador bagi visi dan misi pengembangan mode tanah air, terutama yang terkait program-program dan kolaborasi-kolaborasi Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Forward,” ungkap Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week, dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Femina, 31 Agustus 2016.

Juwita Rahmawati, atau yang kerap dipanggil sebagai Wita, resmi terpilih sebagai Face of Jakarta Fashion Week 2017. Wanita kelahiran 26 April 1988 dengan tinggi badan 177cm itu bukan wajah asing lagi dalam panggung perhelatan busana, termasuk Jakarta Fashion Week, dan berbagai kompetisi model. Menurut Intan Ferisya, Junior Manager F&G Model Talent Agency, proses yang harus dilalui Wita tidaklah instan, melainkan melalui audisi di Jakarta Fashion Week Model Search 2016 seperti kandidat model lain. F&G merupakan agensi model di bawah Feminagroup, yang menaungi para finalis dan alumni GADIS Sampul dan Wajah Femina.

“Untuk Jakarta Fashion Week Model Search 2016 yang diikuti lebih dari 300 peserta, kami juga menyaring talent-talent kami yang memiliki postur tubuh sesuai dengan kriteria runway Jakarta Fashion Week, kepribadian matang, serta kualitas teamwork yang tinggi. Beberapa talent kami sudah terpilih terlebih dahulu sebagai model Jakarta Fashion Week, sebelum akhirnya Wita terpilih menjadi Face of Jakarta Fashion Week 2017. Wita punya postur dan kepribadian yang kami cari, dan ia pun sudah terlibat sejak Jakarta Fashion Week 2008,” ungkap Intan.

Sebagai Face of Jakarta Fashion Week 2017, Wita akan berada di bawah sorotan utama sepanjang Jakarta Fashion Week 2017. Akan tetapi, tugasnya tidak hanya berjalan di atas runway, memeragakan koleksi terbaru para desainer. Ai Syarif, Creative Advisor Jakarta Fashion Week, menegaskan bahwa Face of Jakarta Fashion Week harus lebih dari sekadar media mode di atas panggung busana. “Menjadi Face of Jakarta Fashion Week tidak sebatas menjadi model di runway, tetapi juga memiliki figur dan karakter yang dapat mewakili profesi model, sekaligus masyarakat pada umumnya, untuk mengampanyekan visi dan misi Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Forward, dan perkembangan fashion di Tanah Air. Untungnya, Wita juga sudah banyak mendapat pembekalan dalam hal ini selama masa Wajah Femina 2013, sehingga proses pelatihan kami jadi lebih ringan,” tegasnya.

Hal itu juga disadari sendiri oleh Wita, yang sejak terpilih sebagai Face of Jakarta Fashion Week 2017 menerima berbagai pelatihan dan grooming yang semakin membentuk kepiawaiannya sebagai model, sekaligus duta pekan mode terbesar di Indonesia ini. Diakui Wita, “Sebagai Face of Jakarta Fashion Week 2017, saya tidak hanya membawakan berbagai macam koleksi dari para desainer Indonesia Fashion Forward dan desainer-desainer lain di runway, tetapi saya juga harus merepresentasikan apa itu Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Forward, selagi terus mendorong perkembangan mode nasional.”

Langkah Jakarta Fashion Week yang semakin mantap tentu tidak terlepas dari dukungan para partner, baik lokal maupun internasional. Sejumlah partner besar digandeng oleh Jakarta Fashion Week 2017, antara lain lain Wardah, L'Oréal Professionnel, Matahari Department Store, UBS Pusat Emas Model Baru, Dulux, Giv, Softener So Klin, Systema Advanced Oral Care System, Top Coffee, Make Over, Epson, Blibli.com, Batik Air, Rumah Luwih, dan Aqua. Masing-masing partner bersemangat membantu mewujudkan visi dan misi Jakarta Fashion Week untuk mengembangkan dunia mode Tanah Air.

Penulis: Zea Zabrizkie