News

A Tribute to Kebaya Meriahkan Pembukaan Jakarta Fashion Week 2010/2011

Saturday, 6 Nov 2010

by JFW

Pesta fashion paling akbar di Indonesia, Jakarta Fashion Week 2010/2011,  resmi dibuka pada  6 November 2010.  Dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, sebanyak 159 desainer, 43 show, dan 33 fashion brand berpartisipasi dalam event yang digelar di Pacific Place Mall Jakarta.

Mengusung tema ‘Styling Modernity’, Jakarta Fashion Week 2010/2011 memberikan apresiasi istimewa terhadap kekayaan budaya Indonesia dengan member kesempatan pada kebaya sebagai fashion show pembuka, ‘A Tribute to Kebaya’, yang digelar di area Fashion Tent. Bagaimanapun, kebaya adalah bagian dari fashion Indonesia yang tak pernah lekang ditelan zaman, sekaligus  lambang feminitas wanita.

Show dibuka dengan koleksi dari Museum Afif Syakur – Yogyakarta, yang menampilkan model-model  kebaya encim kuno. Dilanjutkan dengan parade kebaya koleksi Edward Hutabarat yang menampilkan kebaya resort yang berjiwa muda dan modern. Tak kalah menarik, Lenny Agustin yang selalu menampilkan karya-karya colorfull, menggebrak dengan rancangan tabrak motif yang edgy dan energetik.

Rancangan Afif Syakur yang ditampilkan selanjutnya terlihat sangat feminin dengan model kebaya nonya berwarna hijau toska, yang menonjolkan kelembutan pemakainya. Musa Widyatmodjo memberikan sentuhan berbeda di pinggang pada kebaya peranakan modifikasi berwarna ungu. So sweet! Brokat klasik berwarna putih dengan payet mutiara yang disuguhkan Marga Alam terlihat sangat romantis. Widhi Budi Mulia tampil dengan kebaya kuning muda minimalis yang beraksen pita di kedua bahu.

Susi Lucon dengan kebaya berwarna biru samudera menonjolkan siluet tubuh yang sangat menawan. Peragaan bagian kedua dibuka dengan rancangan Ferry Sunarto yang menampilkan kebaya bernuansa hijau dengan korsase besar di salah satu pundak. Sisi glamor ditunjukkan dengan kain bergradasi dan payet mewah. Kecantikan kebaya karya Raden Sirait dipadu dengan sentuhan budaya Batak dalam warna hitam, lengkap dengan ulos antiknya.

Nuansa Bali dihadirkan dalam bentuk songket pada rancangan Priyo Oktaviano yang bernuansa biru  dan berlengan pendek. Masih dalam nuansa Bali, Ari Seputra menghadirkan kebaya putih lengkap dengan songket Bali dan obi. Rancangan yang tak kalah istimewa  datang dari Ghea Panggabean. Ia mengangkat kebaya sifon Jawa Kraton hitam dengan prada emas. Classic is forever, kebaya klasik hadir dalam karya Adjie
Notonegoro yang menampilkan kebaya Kartini dari bahan beludru.

Selanjutnya, Anne Avantie is back to basic dengan kebaya kutu baru berwarna putih berpayet dengan stagen dan selandang bermotif senada.  Rancangan Harry Darsono tampil dalam bentuk kebaya klasik ningrat dengan motif dan payet mewah. Sebagai penutup, Ramli memukau hadirin dengan kebaya berpayet penuh dengan bawahan ala ballgown. Sangat grande! Parade seluruh koleksi menutup A Tribute to Kebaya yang sungguh memukau sekaligus membanggakan. Show ini juga berhasil menunjukkan bahwa kebaya sebagai warisan budaya Indonesia, terbukti mampu melintasi masa dan generasi. Kebaya is here to stay…

Jakarta Fashion Week 2010/2011 merupakan fashion week utama di Indonesia yang memberikan arahan fashion Indonesia dan memeragakan bakat dan kreativitas desainer fashion Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memajukan dunia fashion di Indonesia, sekaligus menjadikan Jakarta dan Indonesia sebagai salah satu pusat mode di Asia.

Tim Peliput: Mayasari, Nadya Paramitha, Nurulia RF (GRAZIA)