News

Dukungan PermataBank bagi Industri Fashion Indonesia

Tuesday, 4 Nov 2014

by JFW

Industri fashion boleh saja menjadi kontributor terbesar kedua di sektor ekonomi kreatif Indonesia. Namun di balik pertumbuhannya yang begitu pesat, para pelaku industri fashion tanah air ternyata masih menemui banyak tantangan untuk berkembang dan memperluas pasar mereka secara domestik dan internasional. 

Seperti diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar oleh PermataBank di area media center Jakarta Fashion Week 2015, Senayan City, Jakarta, pada Selasa, 4 November 2014, bahan baku dan permodalan menjadi hambatan terbesar para wirausaha fashion Indonesia, selain akses pasar. “Ketika kami mendampingi tim desainer Indonesia untuk melakukan fashion show di luar negeri, kendala yang kami temui adalah mereka belum siap menerima order. Jadi memang bukan hanya soal pendanaan, namun mereka juga perlu di-upgrade pengetahuannya soal manajemen finansial lainnya, termasuk kesiapan masuk industrinya,” ungkap Baslir Djamal, board executive Jakarta Fashion Week 2015.

Maka tak heran jika Jakarta Fashion Week selalu bekerja sama dengan industri perbankan untuk mengatasi tantangan tersebut, tak terkecuali tahun ini, yang menggandeng PermataBank sebagai pendukung utama Jakarta Fashion Week 2015. “Industri kreatif Indonesia ini berpotensi sangat besar untuk memajukan ekonomi negara. Sayang, para wirausaha itu tidak akrab dengan bank. Alasannya, kalau pinjam uang sama bank itu urusannya ribet, syaratnya banyak. Padahal wirausaha itu, kan, butuh modal, dan modal itu yang paling aman adalah pinjam ke bank,” kata Aditya dari PermataBank.

Dan sebagai bentuk dukungan PermataBank terhadap industri fashion, hadir pula produk PermataKTA BIsnis, yang merupakan pinjaman khusus yang hanya diberikan kepada pengusaha kecil dan menengah, baik untuk nasabah perorangan, CV atau PT. Pinjaman tersebut dapat digunakan sebagai pembiayaan modal kerja atau investasi, tanpa jaminan /agunan apa pun, yang biasanya cukup memberatkan para wirausaha. Semua pengusaha kecil dan menengah yang sudah memiliki usaha berjalan minimal tiga tahun dan omzet usaha minimal Rp90 juta per bulan dapat menikmati fasilitas itu, yang tersedia mulai dari Rp100 juta sampai dengan Rp1,5 miliar, dengan jangka waktu pinjaman hingga tiga tahun, dan dapat cair dalam waktu lima hari.

“Kami melihat celah, kesulitan-kesulitan yang dirasakan para wirausaha saat mau pinjam modal dari bank. Mudah-mudahan hal ini akan menjadi solusi bagi para pegiat fashion, supaya bisa lebih kreatif tanpa harus bingung soal dana,” tandas Aditya. (Andiasti Ajani/Grazia)