News

Eksplorasi Budaya Peranakan dalam Busana Kaya Warna

Wednesday, 5 Nov 2014

by JFW

Ada banyak cara untuk menginterpretasi kecantikan, dan di tengahnya ada kekayaan budaya yang menjadi tolak ukurnya. Pun interpretasi budaya Indonesia, tak lepas dari peran akulturasi berbagai daerah hingga bangsa yang meresap di dalamnya. Satu di antaranya, tentu saja budaya peranakan yang telah mengakar dan melebur menjadi satu keindahan yang utuh. 

Peranakan, yang di masa awalnya dikenal sebagai percampuran budaya Tiongkok dan Indonesia, kini semakin mengukuhkan dirinya dalam balutan tren busana yang modern namun tetap sarat nilai. Seperti deretan busana yang terjajar cantik pada panggung Jakarta Fashion Week 2015 hari kelima, 5 November 2014, dalam parade bertajuk “Beauty Treasure” yang dibawakan oleh desainer Jeanny Ang.

Kekayaan Nusantara tergambar jelas lewat berbagai desain Kebaya Nyonya hingga Batik bermotif Buketan yang menjadi DNA busana yang diperagakan sore itu. Dibagi dalam empat sesi, yakni “Morning Mood”, “Day Smile”, “Afternoon Bloom”, dan “Evening Chic”, parade dibuka dengan deretan busana batik Peranakan bernuansa cerah. Mulai dari peplum sampai cropped jacket, mendeskripsikan kenyamanan gerak yang ideal dalam membuka hari. Dilanjutkan dengan deretan kebaya Nyonya dan batik bernuansa Betawi, kebaya encim yang legendaris pun kemudian dibalut dalam warna-warna muted pastel yang tengah digandrungi. Beberapa di antaranya dibalut dalam potongan cheongsam yang kian memperkaya akulturasi.

Saat sore menjelang, Jeanny Ang menginterpretasi kemewahan lewat tema “Afternoon Bloom” yang diwarnai deretan rok dan busana bervolume. Masih dalam nuansa pastel, kali ini tenun Garut diaplikasikan sebagai guratan Nusantara yang demikian cantik. Ditutup dengan rangkaian gaun bervolume, kemewahan malam pun disimbolkan lewat warna-warna lembut seperti peach dan hijau mint bertajuk “Evening Chic”, yang kian mendukung kesejukan dan romansa malam. Tak hanya itu, aksen bordir di atas batik turut mewarnai parade busana Jeanny Ang, yang menekankan efek dimensional sekaligus tekstur yang dramatis.