News

Mengapresiasi Bumi

Sunday, 2 Nov 2014

by JFW

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, dalam Jakarta Fashion Week 2015 ini, majalah Grazia Indonesia kembali menggelar fashion show seru bertajuk Grazia Glitz & Glam (3G) pada Minggu, 2 November 2014, di Senayan City, Jakarta. Seru karena selalu menghadirkan celebrity designer beserta celebrity muse terkemuka. 

Kali ini, selebriti yang berpartisipasi adalah Daniel Mananta yang berkolaborasi dengan Nowela Mikhelia, Iwet Ramadhan dan Andien Aisyah, Pevita Pearce dan Afgan, serta Olivia Jensen dan Acha Septriasa. Mereka ‘ditantang’ untuk menerjemahkan tema “Satu Bumi” dalam karya mereka.

Pevita Pearce, sebagai salah satu pemilik LocalBrand.co.id, menggabungkan karyanya dengan clothing line milik Afgan, yaitu CRNVL. Dengan menggunakan material organik yang tidak merusak lingkungan, mereka sepakat menampilkan koleksi bergaya urban muda Jakarta dalam palet warna monokromatik. Al Ghazali atau Al dan Teuku Rasaya digaet sebagai muse mereka di panggung 3G.

Iwet Ramadhan dan Andien mengeksplorasi batik tulis Madura yang disesuaikan dengan gaya dan karakteristik Andien yang ceria dan kontemporer. Koleksi dengan tema “The Powerful Phoenix” tersebut mereka klaim sebagai batik ramah lingkungan, mulai dari material kain yang berupa katun organic, hingga proses pembuatan yang tidak mencemari lingkungan. Andien sendiri yang tampil sebagai muse.

Olivia Jensen dan Acha Septriasa mengambil inspirasi rancangan dari keindahan langit. Mengambil tema “Langit Bumi”, koleksi yang terdiri dari sembilan outfit itu merupakan koleksi perdana yang diluncurkan oleh Olivia, yang berkolaborasi dengan Acha. Mereka menggaet Alika Islamadina dan Marsha Timothy sebagai muse mereka.

Adapun Daniel Mananta tampak semakin matang dalam mengolah konsep lewat label miliknya, DAMN! I Love Indonesia. Ia menerjemahkan tema “Satu Bumi” dengan menggelar koleksi dari bahan kaus bermaterial organik yang ramah lingkungan. Koleksi yang diberi judul “Industrial Greenesia” tersebut menggambarkan kerusakan hutan akibat pembabatan dan pembakaran yang tak terkendali, sehingga menciptakan polusi yang meracuni Bumi. (Tina Savitri/Pesona)