News

Keluwesan 'Lembang Sari' Karya Juara Pertama LPA 2022

Monday, 21 Nov 2022

by JFW

Jakarta Fashion Week (JFW) 2023 kembali membuka kesempatan bagi para perancang aksesori untuk mengikuti Lomba Perancang Aksesori 2022. Tahun ini, LPA menantang para peserta untuk menghasilkan aksesori yang kreatif, orisinal, dan sesuai dengan tema Re-Shape. Tema ini sendiri merupakan turunan dari tema JFW 2023, yakni Fashion Reformation. Dalam Re-Shape, peserta LPA diharapkan mampu menjalankan praktik sustainability dengan memanfaatkan benda di sekitar. 

Lalu, siapakah pemenangnya? Mari berkenalan dengan juara pertama LPA 2022 dan cerita menarik di balik karyanya.
 
(Juri LPA 2022 yang diwakili oleh Rinaldy A. Yunardi selaku desainer aksesori dan Lisa Malonda dari instituto Marangoni Jakarta menyerahkan piala pada Dyandra Mairavida)(Foto: Juri LPA 2022 yang diwakili oleh Rinaldy A. Yunardi selaku desainer aksesori dan Lisa Malonda dari instituto Marangoni Jakarta menyerahkan piala pada Dyandra Mairavida)

Kekuatan Aksesori Multiway
Sesungguhnya, aksesori yang dapat dikenakan dalam lebih dari satu cara atau mulytiway adalah item yang sangat menguntungkan. Pasalnya, aksesori yang multiway dapat melengkapi dan mengubah style kita agar tidak membosankan. Misalnya saja, scarf yang biasanya dikenakan di leher, dapat juga dikenakan sebagai bandana, ikat rambut, maupun hiasan di tas. Beberapa mungkin juga mengenakan kalung sebagai gelang. Tentunya, dengan item aksesori yang multiway, kita jadi lebih dapat menghemat anggaran belanja. 

Set aksesori multiway yang dapat dipakai lebih dari satu cara adalah kekuatan karya Dyandra Mairavida yang bertema Lembang Sari. Rancangannya itu berhasil memenangkan juara pertama Lomba Perancang Aksesori (LPA) 2022. 
 
Reshape itu menurut saya adalah mengolah sesuatu menjadi bentuk yang berbeda,” ujar Dyanda memaknai tema LPA 2022, Re-Shape. 
 
Dalam hal fungsi, tema Re-Shape dimaknai oleh Dyandra ke dalam aksesori multiway. “Artinya, tiap aksesori dapat digunakan dan memiliki fungsi lebih dari satu. Jadi dapat di-reshape ke bentuk yang berbeda,” imbuhnya.
 
Karyanya yang berjudul Lembang Sari menghadirkan earcuff yang juga bisa dialihfungsikan menjadi belt. Lembang Sari sendiri diambil dari nama tarian dari adat Betawi
 
Warna-warna vibrant seperti merah dan hijau muncul di karyanya. Hal tersebut juga merupakan refleksi atas budaya Betawi yang sering menggunakan warna-warna itu. Sementara, siluet karyanya mengambil inspirasi dari atribut-atribut yang digunakan oleh para penari Lembang Sari.



(Foto: Detail Aksesori Lembang Sari Karya Dyandra Mairavida)
 
Memaknai Re-Shape dalam Proses
Dyandra menjadikan lakon Bapak Jantuk dalam drama tradisi Betawi yang mengisahkan asam garam kehidupan rumah tangga namun dibawakan secara menyenangkan untuk merepresentasikan karyanya.
 
“Sama seperti membuat aksesori ini. Saya membawa spirit tersebut untuk kita semua dalam mendaur ulang sesuatu. Bahwa memanfaatkan benda yang notabene dianggap tidak bernilai itu bisa menyenangkan,” ujarnya. 
 
Dalam hal material, Dyanda memang memaknai Re-Shape kurang lebih sebagai proses daur ulang. Oleh karenanya, ia menggunakan bahan ply wood yang diambil dari sampah material konstruksi. Dyanda menggunakan teknik laser cut dalam membuat aksesori ini.
 
Tak hanya itu, ia juga membuat gantungan tas yang terbuat dari sisa kain dan aksesori kaki yang terbuat dari plastic. Material tersebut kemudian dipotong menjadi untaian tali dan dirajut.
 
Batu Loncatan
Salah satu juri LPA 2022, Rinaldy A. Yunardi yang merupakan maestro aksesori Indonesia mengatakan bahwa LPA adalah sebuah batu loncatan bagi para desainer aksesori muda. “LPA ini diadakan dua tahun sekali, lho. Tidak setiap tahun ada. Makanya ini spesial,” ujarnya.
 
Menurut Rinaldy, dengan mengikuti LPA, ada banyak kesempatan karya para peserta ini akan dilirik oleh desainer lain untuk diajak berkolaborasi. Oleh karena itu, selain inovasi dan kreativitas, keseriusan para peserta juga sangat dibutuhkan.
 
Dyandra sendiri mendapatkan kesempatan belajar di Istituto Marangoni, London setelah memenangi perlombaan ini. Ia mengaku ingin mengembangkan diri pada bidang ini karena belum pernah mengenyam pendidikan formal maupun informal di bidang fashion. “Kalau memiliki ilmu dalam bidang ini, saya berharap bisa mempraktikkan sirkular ekonominya dengan lebih maksimal karena industri ini berkembang dengan sangat cepat,” ujarnya.
 
Dapatkan info terkini serta inspirasi seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: InstagramFacebookTikTokTwitter, dan Pinterest. (JFW) 


Baca juga:
Deretan Selebriti yang Jadi Model di JFW 2023 
Prediksi Tren Riasan 2023 Bagi Penggemar Modest Wear
Kreativitas VS Inovasi di JFW 2023
The Future Couture, Bukan Hanya Soal Kerumitan Pembuatan Suatu Karya Adibusana 
Keanggunan yang Terinspirasi Busana Pengantin Tradisional
Terpikat Eksplorasi Riasan Edgy dan Ikonik para Model di JFW 2023
Bluesville: Imbal Balik Antara Mode dan Alam
Hijack Sandals, Menaikkan Level Sandal di Dunia Fashion
 
Foto: Dok. JFW