News

The Future Couture, Bukan Hanya Soal Kerumitan Pembuatan Suatu Karya Adibusana

Wednesday, 2 Nov 2022

by Lela Latifa

Dewi Fashion Knights adalah salah satu show yang paling ditunggu dalam gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2023. Pada pelaksanaannya di tahun ini, Andandika Surasetja, Creative Director JFW 2023 menjelaskan bahwa Dewi Fashion Knights terbagi ke dalam dua kategori show, yakni luxury ready-to-wear dan couture. Show pamungkas kita adalah Dewi Fashion Knights, Future Couture. Ini adalah sebuah peragaan adibusana dengan craftmanship terbaik. Kami ingin memperlihatkan dengan jelas perbedaan antara ready-to-wear dengan couture,” terangnya.
 
Sebanyak tiga desainer Indonesia terpilih melalui proses kurasi yang dilakukan oleh Komite Dewi Fashion Knights yang terdiri dari Svida AlisjahbanaChairman Jakarta Fashion Week & CEO GCM Group; Jessica Esther, Fashion Editor Majalah Dewi; Angela Tanoesoedibjo; wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif RI, Adinda Tri Wardhani, Managing Editor Fimela, serta Najwa Shihab, figur publik. Tiga desainer itu adalah Rinaldy Yunardi, Yogie Pratama, dan Stella Rissa. Desainer-desainer couture tersebut tampil di catwalk JFW bertajuk Future Couture pada 30 Oktober 2022 sebagai show terakhir dalam gelaran ini.
 
Dalam pernyataannya, Rinaldy, Yogie, serta Stella senada bahwa desain couture bukan hanya soal kerumitan pembuatan saja, melainkan melibatkan konsep serta makna yang kuat di baliknya. Seperti apakah karya seni yang mereka tampilkan dalam sebuah desain mode di Dewi Fashion Knights Future Couture?
 
Memaknai Tubuh Perempuan
Stella membuka peragaan busana ini dengan menampilkan koleksinya yang berjudul In the Name of Mother. Ia menjelaskan bahwa koleksi ini bercerita tentang apa yang membuat perempuan berbeda. “Hanya perempuan yang bisa melahirkan, membuat kehidupan, membuat dari yang tidak ada menjadi ada,” ujarnya. Melihat hal tersebut, Stella menuangkannya ke dalam desain yang mewakili unsur feminin sekaligus sisi powerful dari seorang perempuan.
 
Sebagai seorang perempuan, Stella tentu punya kedekatan dengan tema ini. Ia menerjemahkannya ke dalam permainan rumbai yang dijahit tangan ke dalam kain berwarna nude yang menurutnya menggambarkan keajaiban menstruasi di tubuh perempuan. Ia juga membuat desain dengan salah satu bagian yang kaku dan diceritakan olehnya bahwa itu adalah representasi dari bentuk rahim perempuan.
 
Stella banyak bermain dengan tekstur dan pemilihan kain dalam koleksi ini. Ia juga menghadirkan kain wool dengan lapisan alumunium foil, kain yang banyak lubangnya sehingga harus dijahit penuh kesabaran dengan tangan. Selain itu, ada pula satin sutra dengan bentuk yang fluid dan tule yang menghadirkan kesan feminin. Ia juga banyak menggunakan teknik drapping untuk karya ini.

 
(Foto: Koleksi Stella Rissa dalam Dewi Fashion Knights “Future Couture” di JFW 2023) 
 
Memaknai Bengong dengan Tidak Bengong Saja
Sementara, Yogie Pratama menggunakan kolase lukisan yang disorot ke layar catwalk sebagai pengantar koleksinya. Dalam koleksinya di Dewi Fashion Knight Future Couture ini, Yogie mengaku terinspirasi dari seniman lukis yang tinggal di Bali, Salvita de Corte
 
Menurutnya, lukisan Salvita sangat berwarna namun memiliki benang merah berupa tatapan mata yang kosong. “Seperti bengong. Saya juga suka bengong. Tapi justru saat bengong itu, otak kita justru bekerja. Ide-ide muncul,” ujarnya menjelaskan.
 
Yogie lalu mengaplikasikan apa yang ia amati tersebut ke dalam gagasan karyanya. Selama ini dikenal sebagai jagonya monokrom, Yogi menghadirkan koleksi yang penuh warna. “Bengong style,” ujar Yogie menyebutkan tema dari koleksinya. Ya, desain-desain ini adalah salah satu pemaknaan lain atas perilaku bengong yang direspons dengan tidak bengong saja oleh Yogie. 
 
Yogie mentransfer Bengong Style tersebut ke dalam material, potongan, serta teknik yang unik. Ia menghadirkan karya busana berwarna keemasan yang terbuat dari rumbai kertas. Ada pula desain dengan material seamless yang penuh beading berbentuk bunga-bunga kecil dari atas sampai bawah. Desain tersebut tampak 'berbobot'.
 
Masih bermain dengan beading, Yogie menghadirkan rumbai berwarna-warni dengan teknik layering. Lambaian rumbai tersebut menghadirkan kesan glamor sekaligus seksi namun santai. Sekilas, tampak seperti bohemian style. 
 
Yogie juga menghadirkan detail bunga 3D yang menjadi statement di bagian dada dengan warna pink neon. Dalam koleksi ini, dihadirkan pula desain baju yang ia buat dalam kolaborasi mode virtual bersama Metanusa yang juga menjadi pendukung acara JFW 2023.
 


(Foto: Koleksi Yogie Pratama dalam Dewi Fashion Knights “Future Couture” di JFW 2023) 
 
Memaknai Diri Manusia
Rinaldy Yunardi yang terkenal sebagai maestro aksesori Indonesia dan sudah melanglang buana ke banyak negara tidak hanya menghadirkan aksesori di Dewi Fashion Knights tahun ini. Ia mempersembahkan desain yang membungkus seluruh tubuh model. 
 
Rinaldy mengejutkan penonton yang hadir dengan kebaruan yang ia bawa, baik dari segi bentuk, warna, dan bahan. Kali ini, Rinaldy hadir lebih berwarna dengan material transparan yang terbuat dari PVC. Shape menjadi kekuatan Rinaldy dalam koleksi ini.
 
Ia menceritakan bahwa temanya di Dewi Fashion Knight Future Couture ini adalah Inner Beauty. Menurutnya, setiap orang memiliki bentuk inner beauty yang berbeda-beda. Itulah mengapa ia menghadirkan shape yang berbeda-beda untuk memaknainya.
 
It's about inner beauty, deep inside,” ujarnya. Inilah yang membawa Rinaldy menggunakan bahan transparan—untuk melihat ke dalam. Ketika ditanya apakah warna-warni yang dihadirkan di koleksi ini menggambarkan aura seseorang, Rinaldy dengan tersenyum mengatakan, “Silakan saja bisa dimaknai sendiri-sendiri,” ujarnya.
 
Koleksinya dibuka dengan bentuk hati berwarna hitam transparan serta aksesori kepala dengan 2 bulatan dan diberi rumbai yang bila dilihat sekilas menyerupai kepala tokoh Mickey Mouse. Menarik sekali menonton eksplorasi menggemaskan dari Rinaldy, seorang desainer yang terkenal dengan elegansinya. Berbagai bentuk mulai dari yang dua dimensi seperti persegi atau segitiga sampai yang tiga dimensi seperti limas dimunculkan olehnya.
 
Ia juga menampilkan perpaduan warna PVC yang terlihat seperti anyaman atau patchwork. Yang tak kalah menarik dari 20 looks koleksi genderless ini selain shape dan warnanya adalah aksesori rumbai yang menjadi ciri khas di bagian kepala. Rumbai tersebut didesain menyerupai gaya rambut Mohawk atau bulu di sekeliling wajah.


(Foto: Koleksi Rinaldy Yunardi dalam Dewi Fashion Knights “Future Couture” di JFW 2023) 
 
Ikuti terus info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: InstagramFacebookTikTokTwitter, dan Pinterest(JFW)

Baca juga:
Dekonstruksi Royal Wedding Dress oleh Abineri Ang Atelier et Createur de Mode di JFW 2023
Karya-karya Kolaboratif dalam Beauty Forward in Unity di JFW 2023
Women in Rhythm: Perempuan Bebas Bergaya
Budaya Australia dan Indonesia dalam Tampilan Modern di Runway JFW 2023 

Foto: Dok. JFW