DEWI PRESENT: Female Forward. Jakarta Fashion Week 2026 menjadi ruang bagi perempuan untuk berbicara lantang lewat karya. Dalam Female Forward, Dewi menyoroti empat nama yang mewakili keberanian, kepekaan, dan visi masa depan perempuan: Mel Ahyar, Ingrid Husodo x Cristin Wu, Nagita Slavina, dan Asti Surya.
Mereka hadir bukan sekadar perancang, melainkan penutur kisah yang merajut kekuatan, kelembutan, serta kecerdikan perempuan dalam bahasa mode. Female Forward menjadi panggung yang menegaskan masa depan mode Indonesia bergerak dengan langkah perempuan di depan.
Mel Ahyar Archipelago
Mel Ahyar, desainer visioner di balik label Mel Ahyar Archipelago, menenun kisah budaya Nusantara melalui setiap helai wastra. Karyanya lebih dari sepotong busana, melainkan narasi yang memuliakan tradisi yang relevan dengan masyarakat modern, hasil sebuah dialog harmonis antara keindahan, makna, dan ingatan kolektif bangsa.
Ingrid Husodo
Ingrid Husodo, alumni Raffles College of Design, mewarnai dunia mode sebagai fashion designer muda saat tampil perdana di Jakarta Fashion Week 2016 lewat koleksi ‘Aftermath’. Sepuluh tahun kemudian ia kembali ke runway JFW, membuktikan bahwa gaya elegan, edgy, dan siluet sederhana tetap mampu berbicara kuat dalam bahasa kontemporer.
Christin Wu
Sejak 2016, Christin Wu menapaki jejaknya sebagai perancang alas kaki yang memadukan gaya serta kekuatan dan keanggunan perempuan. Setiap karyanya dengan cermat mewakili hal tersebut. Sebagai Finalis Fashion Force Award 2017 dan penerima 35 Female Fashion Frontiers 2023 dari Jakarta Fashion Week, ia terus melangkah dengan elegan dan berdaya.
Nagita Slavina
Kecintaan Nagita Slavina terhadap dunia mode diwujudkan lewat label Nagitaslavina dan NASL. Koleksinya menampilkan beragam gaya kasual hingga semi formal yang mengekspresikan emosi, warna, dan visual tropis. Penampilan debutnya di Jakarta Fashion Week 2023 lewat koleksi ‘Paradiso’ terus berlanjut hingga Jakarta Fashion Week 2026.