“Jakarta via Paris”: Menyusuri Jejak Global Kreativitas Desainer Fashion Ibu Kota

Hanya beberapa pekan setelah ajang fashion trade Tranoï Paris 2025, para desainer yang membawa semangat kreatif ibu kota ke kancah global tersebut menghadirkan karya-karya mereka di Jakarta Fashion Week 2026. Lewat fashion show City of Jakarta presents: “Jakarta via Paris”, yang digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, JFW 2026 mengadakan perayaan yang menandai perjalanan dua arah: dari Jakarta menuju Paris, lalu kembali ke rumah dengan setumpuk kisah untuk disampaikan.

Keikutsertaan 12 jenama fashion di Tranoï Paris 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, JFW, dan Tranoï Paris. Ini menjadi tonggak penting dalam menempatkan mode Indonesia di peta industri global. Diselenggarakan pada 2–5 Oktober 2025 di Palais Brongniart, pameran dagang resmi Paris Fashion Week itu mempertemukan lebih dari 200 label internasional dengan buyers dan jurnalis mode dari seluruh dunia.

Fashion show “Jakarta via Paris” di JFW 2026 kemudian menjadi kelanjutan dari perjalanan itu. Dalam pergelaran ini, sembilan jenama hadir menampilkan koleksi mereka yang dibawa ke Tranoï Paris 2025. Mereka adalah Buttonscarves, Calla the Label, .nadjani, Studio Moral, Masshiro Atorie X ROUNN, Biasa, dan Nagita Slavina X Voneworld.

Sambutan dari Svida Alisjahbana, CEO GC Media Group dan Chairman JFW.

Dalam sambutannya, Svida Alisjahbana, CEO GC Media Group dan Chairman Jakarta Fashion Week, menyampaikan bahwa pergelaran Jakarta via Paris merupakan sebuah perayaan kreativitas, kolaborasi, dan kebanggaan budaya.

Our participation at Tranoï Paris is proudly supported by the city of Jakarta, marking a milestone in our mission to position Jakarta as the capital of fashion for Indonesia. Through Jakarta Fashion Week, we bring the spirit, energy and diversity of our city to global stage,” jelasnya.

Lebih lanjut, Svida menuturkan bahwa setiap jenama yang tampil hari itu bukan sekadar mempersembahkan koleksi, melainkan membawa denyut kreatif kota Jakarta, sebuah kota tempat tradisi dan inovasi bertemu, di mana mode menjadi medium ekspresi, identitas, dan kemajuan.

Together,” ujarnya, “we are not just presenting collections, we are weaving a narrative of Jakarta as a global creative city, of Indonesia as a rising force in fashion, and of dreams that travel from our home to the world.”

Sembilan jenama yang tampil dalam peragaan ini masing-masing mempresentasikan koleksi mini dengan karakter yang mencerminkan keberagaman mode Jakarta, dari keanggunan minimalis hingga keceriaan penuh warna, dari nilai tradisi hingga interpretasi kontemporer yang berpijak pada budaya urban.

Buttonscraves dengan koleksi berwarna Viva Magenta.
Calla the Label membawa koleksi ‘Lucid Bloom‘ yang pllayful.

Runway JFW menjadi penuh warna saat Buttonscarves hadir dengan busana-busana megah dan elegan dengan warna Viva Magenta, memberi semburat keceriaan yang kuat dan penuh energi. Sementara itu, Calla the Label menghadirkan tiga look dari koleksi ‘Lucid Bloom’ yang segar dan playful. menampilkan motif kotak-kotak yang penuh warna cerah diselingi oleh motif bunga pansy.

Jenama .nadjani dengan koleksi kapsul ‘Solstice Serenity’.

Jenama .nadjani yang tampil selanjutnya membawakan koleksi kapsul ‘Solstice Serenity’ yang manis dan lembut, merayakan musim panas saat bunga-bunga bermekaran. Ini terasa kontras dengan koleksi dari Studio Moral yang didominasi warna-warna gelap dan muted, menampilkan gaya para pekerja kota metropolitan secara edgy, dari yang kasual sampai formal.

Studio Moral menampilkan busana untuk pekerja urban.

Sesi presentasi Masshiro Atorie X ROUNN memperlihatkan bagaimana craftmanship tinggi bertemu dengan desain kontemporer yang disukai masyarakat urban. Busana-busana minimalis dengan palet warna netral perwujudan quiet luxury berpadu dengan koleksi alas kaki modern classic yang terinspirasi dari gaya dekade ’70-an.

Busana gaya minimalis ala Masshiro Atorie bertemu
tas modern-classic ala ROUNN.

Jenama Biasa menampilkan koleksi resort wear dari Biasa yang simpel tapi rumit secara bersamaan, sesuai filosofi Extraordinary Simplicity. Gaun-gaunnya terlihat cantik dan artistik dengan craftmanship yang tinggi. Sedangkan Nagita Slavina, yang berkolaborasi dengan Voneworld, menghadirkan koleksi ‘Elysian’ yang feminin, chic, dan modern, menggambarkan bagaimana perempuan urban menjalani hari. Koleksi tas dari Voneworld dengan materinya yang berkualitas tinggi, melengkapi enam look tersebut dengan kemewahan.

Resort wear yang artistik dari Biasa.
Koleksi ‘Elysian‘ dari Nagita Slavina dilengkapi tas tangan dari Voneworld.

Pergelaran “Jakarta via Paris” lebih dari presentasi visual atas perjalanan mode lintas benua. Ia adalah simbol dari dialog berkelanjutan antara Jakarta dan dunia menggunakan bahasa mode tanpa kehilangan jati diri. Jakarta menegaskan kembali bahwa sebagai ibu kota Indonesia, ia siap menjadi salah satu poros mode baik secara regional maupun global.

Dapatkan info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2026 di situs ini, juga bisa klik media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Pinterest. (JFW)