News

10 Finalis Lomba Perancang Aksesori 2022 Pilihan Juri

Friday, 21 Oct 2022

by Lela Latifa

Salah satu hal yang tak terlewat dari Jakarta Fashion Week (JFW) 2023 adalah pelaksanaan Lomba Perancang Aksesori (LPA) 2022 yang sudah rutin digelar dari tahun ke tahun. Tahun ini, JFW menantang para perancang aksesori untuk membuat aksesori yang kreatif, orisinal, dan sejalan dengan tema Re:Shape yang merupakan turunan dari tema JFW 2023, Fashion Reformation 
 
Dari dua puluh karya yang masuk ke babak semifinal, dewan juri yang terdiri dari Rinaldy A. Yunardi (maestro perancang aksesori), Mardyana Ulva (editor majalah Dewi), dan Lisa Malonda (perwakilan Istituto Marangoni, pemilik Atlas Education & Representative of Istituto Marangoni in Indonesia) memilih sepuluh finalis untuk bertahan di babak final.
 
Rinaldy A. Yunardi mengatakan bahwa ada banyak hal yang menjadi fokus juri untuk memilih sepuluh karya ini, antara lain kreativitas. “Bagaimana mengembangkan sesuatu dari yang minim jadi kreatif, warna dan komposisinya juga,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa orisinalitas serta keseriusan desainer menjadi poin penting untuk dinilai.
 
Berikut ini sepuluh finalis LPA 2022 pilihan juri:

1. Fatimah Azzahra – Gemulung
Merepresentasikan gelombang di laut, Gemulung diciptakan dari lekukan kawat kuningan yang dibalut perca denim. Kelereng dalam rancangan ini bermakna sebagai sumber kehidupan yang dibalut oleh hiruk-pikuk kuningan tembaga berhiasakan batu-batuan.

2. Jessica Elizabeth Kwee – Satu
Inspirasi Satu berawal dari peribahasa “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Satu dibuat dari limbah serbuk kayu yang disatukan. Jessica mencoba eksplorasi material dengan menambahkannya dengan clay rumahan berbahan dasar sabun batang dan tapioka.
 
3. Ratih Swastika – Prameswari
Prameswari menceritakan tentang seorang wanita yang akan menjadi permaisuri di hari bahagianya. Dalam Bahasa Jawa, Prameswari berarti permaisuri. Karya ini terinspirasi dari untaian melati yang sealu menjadi bunga sakral pada pernikahan. Warna putih dan silver menciptakan kesan elegan dari rancangan yang berbahan botol plastik, limbah spons, dan kaleng minuman soda ini.
 
4. Clareta Milena – Alum
Alum berangkat dari filosofi daur hidup alam, yaitu semua yang bertumbuh dan mekar akan layu dan mati pada akhirnya. Ide tersebut muncul karena keselarasan sifat material dengan koleksi headpiece, earpiece, kalung, dan cincin yang mudah terurai saat kontak dengan air maupun tanah.

5. Hasna Muthi Hanifa – Venenum
Venenum yang terbuat dari kawat, pita kaset, CD bekas, dan rantai ini digarap dengan teknik braid. Dominasi warna hitam dengan sentuhan hologram memberikan kesan misterius.
 

(Foto: Karya Finalis LPA 2022)
 


 
6. Widya Dwi Utami – Sticbag
Aksesori yang menerapkan recycle ini menggunakan limbah kantong plastik dari Bank Sampah. Pengerjaannya menggunakan teknik anyam. Sebelum dianyam, lembaran olastik dipress menggunakan pemanas dengan menyatukan berbagai lembar limbah plastik.
 
7. Dyandrastra Mairavida - Lembang Sari
Lembang Sari, tarian Asal Betawi menjadi nyawa dari rancangan aksesori ini. Aksesori yang terbuat dari kain, manik, kawat, plastik, dan botol ini memiliki dua fungsi sekaligus.
 
8. Bella Refsy Monica - Delightful Escape
Bentuk-bentuk organik yang diterapkan pada rancangan untuk menggambarkan sebuah kepulauan ini menggunakan material denim bekas. Menggunakan teknik sashiko atau teknik jahit Jepang, Delightful Escape mengajak penggunanya bertamasya ke alam dan kepulauan yang indah.

9. V Ajeng Larasati – Kelingan
Rancangan perhiasan Kelingan memadukan pemaknaan ulang terhadap keberhargaan, antara ingatan dan kebendaan. Melalui karya ini, perancang dapat membuktikan bahwa perhiasan ternyata bisa dibuat dari material yang dianggap tidak berharga seperti sampah kertas.
 
10. Hanny Irmayani – Adapt
Teori evolusi menjadi inpirasi utama koleksi ini. Memanfaatkan CD dan DVD bekas sebagai bahan utamanya, koleksi ini bisa berubah bentuk pada setiap shiftnya. Hanny Irmayani menghadirkan lima keeping aksesori yang masing-masing menggunakan mekanisme penghubung.

Lisa Malonda mengatakan, “LPA adalah stepping stone. Kita berharap, pemenangnya bisa terus berkarya, kalau bisa setelah ini tidak selesai begitu saja. Jadi, kami mencari bakat-bakat yang bisa terus berkembang dan semakin berkarya".
 
Rancangan para desainer ini akan ditampilkan di runway JFW 2023 pada Rabu, 26 Oktober 2022. Pada momen itu, akan diumumkan siapa yang akan menjadi pemenang pertama dan berhak mendapat hadiah short course di Istituto Maranggoni London.

Rangkaian JFW akan menghadirkan berbagai brand dan karya desainer lainnya selama 24-30 Oktober 2022 di Pondok Indah Mall 3.
 
Nantikan terus info terkini seputar pergelaran Jakarta Fashion Week 2023 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: InstagramFacebookTikTokTwitter, dan Pinterest. Informasi seputar LPA 2023 bisa didapatkan di sini. (JFW)
 
Baca juga:
Inilah Semifinalis Lomba Perancang Mode Menswear 2022
Jakarta Fashion Week 2023 Dengungkan Kampanye ‘Fashion Reformation’
Jacey & Viknes, Wajah Generasi Baru Mode Tanah Air
Jakarta Fashion Week 2023 Icons, Keunikan & Performa Progresif Sang juara
Jelang Jakarta Fashion Week 2023 – Ajang Pengakuan Industri Fashion Indonesia

Foto: Dok. JFW