News

Kilau Kristal di Abineri Ang

Wednesday, 28 Oct 2015

by JFW

Setelah sukses menampilkan karya 12 orang alumninya di hari kedua Jakarta Fashion Week 2016, Abineri Ang Atelier et Creature de Mode kembali menggelar karya enam desainer muda yang juga alumni sekolah mode itu di hari ketiga Jakarta Fashion Week 2016. Mereka adalah Jennifer Tjhin, Juwita Heraris, Maria Josephine, Shinta Sung, Rosinda Kartika, dan Andrianieliesa. Tetap mengambil tema besar “Fashion, Music and Movie”, keenam siswi binaan Abineri Ang, desainer andal lulusan Ecole de la Chambre Syndicale de la Couture, Paris Prancis, itu menerjemahkan ketiga unsur tersebut dalam busana bergaya haute couture, yang lekat dengan kristal dan detail yang ekstra rumit.  
 


Jennifer Tjhin mengambil karakter The White Witch dari film fantasi The Chronicles of Narnia sebagai inspirasi utama pada busana rancangannya. Tiara cantik yang menyerupai es mempermanis gaun lipit berwarna emas, krem dan putih, yang semakin mengalun indah berkat aksen material kristal, brokat dan renda. Lain halnya dengan Maria Josephine. Keindahan angkasa ia terjemahkan ke dalam karyanya yang berjudul Jupiter. Penggunaan tekstil yang mengilap serta aksen yang menyerupai bintang membuat cocktail dress hingga ball gown semakin terlihat modern.
 
Satu-satunya, dan merupakan yang pertama hadir di pergelaran busana Abineri Ang, desainer modest wear, Juwita Heraris, menampilkan busana pengantin yang simpel dan ready-to-wear. Meskipun memilih warna-warna lembut, repetisi modul bunga yang tercipta melalui keuletan tangan pada beberapa bagian berhasil menjadi pusat perhatian. Tak jauh berbeda, Shinta Sung menampilkan sisi feminin dan keanggunan wanita pada koleksi gaun pengantin bernuansa putih dengan aplikasi aksen yang senada.
 
Lain halnya Rosinda Kartika yang hadir dengan rangkaian busana yang terinspirasi oleh pesona Cleopatra. Dominasi warna emas memperkuat siluet busana yang konsisten menggambarkan ratu asal legenda Mesir tersebut, meliputi mini dress hingga long dress bertumpuk renda yang dipermanis hiasan kepala berupa ular emas dan perak. Presentasi busana ditutup oleh Andrianieliesa, yang terinspirasi oleh tokoh utama film psychology-thriller, Black Swan. Aplikasi penuh detail dari kombinasi bulu, manik-manik dan bordir tampak pada delapan busana yang membawa keanggunan angsa.

Penulis: Nissa Pressinawangi