News

Batik Tulis Gaya Masa Kini

Thursday, 17 Nov 2011

by JFW

Sarinah Department Store tentu bukan nama yang asing bagi publik fashion Indonesia. Pasar modern yang telah berdiri sejak 1962 tersebut merupakan tanda terima kasih Bung Karno kepada pengasuhnya, Ibu Sarinah. Dan sejak awal pendiriannya, Sarinah senantiasa mendukung perkembangan kekayaan budaya tradisional Indonesia dengan memasarkan produk dalam negeri, terutama batik dan kerajinan tangan.

Seolah hendak mengukuhkan eksistensinya dalam dunia fashion modern tanah air, department store itu tak mau ketinggalan berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week 2012. Show bertema Warisan Budaya Dalam Kekinian yang berlangsung pada 17 November 2011 di panggung Fashion Tent itu menampilkan koleksi batik bernuansa alam dengan gaya paling modern dari para desainer yang bernaung di bawah Sarinah.

Rangkaian busana muslim berlabel Sessa membuka pergelaran. Desainer Monika Jufry yang berada di belakang label itu mengombinasikan sifon polos yang fluid dengan batik sebagai atasan, dalaman maupun bolero. Aksen payet yang menghiasi kerah, seputar leher hingga jilbab, membuat busana-busana itu terlihat glamor, tanpa berkesan berlebihan. Seolah menjaga kesan bersahaja dari wanita muslim yang berjilbab, potongan busana dibuat loose namun slim, dengan aksen lipit kecil pada bagian pinggang maupun pergelangan tangan. Jilbab pun dipercantik dengan drapery.

Percampuran antara unsur Timur dan Barat tampak jelas pada koleksi dari Galeri Batik Jawa. Kain batik tradisional warisan budaya Indonesia pun jadi tampak begitu chic dan trendi, lewat rangkaian busana dengan tampilan kasual hingga koktail tersebut. Mengusung palet warna putih dan abu-abu kebiruan, Galeri Batik Jawa memadukan sarung atau rok maksi berbahan batik tulis dengan baju atasan berpotongan pendek sepinggang berlengan puff bergaya Victorian atau berkerah tinggi ala Edwardian.

Batik Rosso memilih palet warna alam, seperti pasir dan bebatuan yang kecokelatan. Berani menjadi trendsetter, Rosso menciptakan kain batik bermotif besar dan renggang, dengan penempatan corak hanya di beberapa bagian tertentu, seperti pada sudut-sudutnya. Tak hanya itu, corak yang ditampilkan pun terbilang unik dan sangat modern, serta tampak lembut. Pada beberapa gaun panjang, Rosso memadukan batik tulis dengan teknik tye dye berwarna tanah.

Show ditutup oleh koleksi  kaftan sheer hitam dan selendang batik dari Baroko, karya desainer Yuku Moko. Kaftan berpotongan loose dan simpel diperkaya dengan selendang besar mulltifungsi, yang bisa dikenakan juga sebagai jaket maupun syal. Corak batik yang ramai pada syal-syal itu seketika memberikan sentuhan mewah nan elegan pada kaftan yang polos dan sederhana.

Jenny Feng (Tim Peliput Feminagroup)