News

Apresiasi Bagi Penggiat Mode Indonesia

Monday, 12 Nov 2012

by JFW

Pia Alisjahbana Award (PAA) kembali diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara Jakarta Fashion Week (JFW) 2013. Pia Alisjahbana, sebagai pelopor dan penggerak industri mode sejak era 70-an kembali memberikan apresiasi kepada individu dan institusi mode yang tidak hanya multitalenta, tetapi juga dinilai telah member pengaruh besar dan signifikan dalam kemajuan industry mode Indonesia. Baik sebagai penggerak atau pelaku perubahan, maupun role model. Penghargaan lima tahunan ini kembali diberikan setelah yang pertama pada tahun 2007 diraih oleh Oscar Lawalata sebagai Individu Mode Berbakat.

Pada Minggu (11/11) di panggung Fashion Loft Plaza Senayan, diberikan penghargaan bagi individu dan institusi yang bergerak di industri mode tanah air dengan masa kerja minimal 3 tahun Ibu Pia Alisjahbana, Svida Alisjahbana -perwakilan CEO Feminagroup- serta juri terpilih telah memerhatikan individu atau institusi mode yang dalam lima tahun terakhir menunjukkan kontribusinya. Para juri mewakili kanal-kanal mode Indonesia mulai dari segi kreatif, seperti Susan Budihardjo (desainer dan pendidik mode), Hanifa Ambadar (Fashion Council dan Co Founder Fashionese Daily), Chossy Latu (IPMI). Kemudian dari kanal bisnis yaitu Rhenald Kasali (akademisi dan praktisi bisnis Indonesia), Christine Barki (Direktur Metro Department Store), Taruna.K Kusmayadi (APPMI), dan Yoris Sebastian (marketer, Founder & Creative Thinker of OMG Consulting).

Nama Itang Yunasz terpilih sebagai Pemenang Kategori Individu. Desainer yang memiliki beberapa label ini terpilih karena dinilai unggul dalam aspek pengembangan produk, khususnya busana muslim. Tak hanya itu, Itang Yunasz juga memberikan inovasi dalam bisnis, diversifikasi pasar, hingga edukasi selera publik. Ia menjadi panutan bagi desainer muda Indonesia. Kreasinya dalam melahirkan karya diakunya akan selalu mengikuti perkembangan mode terkini sambil tetap menjaga unsur ketimuran.

Sebagai Pemenang Kategori Institusi, PAA memberikan penghargaan kepada Cita Tenun Indonesia (CTI), yang dinilai unggul dalam pengembangan industri dari hulu ke hilir, serta menciptakan komunitas yang komprehensif dan berkesinambungan dalam bidang pelestarian wastra Indonesia khususnya tenun. Tak hanya itu, keberhasilan CTI untuk membawa tenun Indonesia ke panggung internasional terbilang cukup signifikan dan terus berkembang. 

Koleksi rancangan Itang Yunasz dalam brand kelimanya, Kamilaa, tampil dalam momen spesial ini. Koleksi busana muslim berpotongan moderen yang feminin dan ringan yang menggunakan motif kain Indonesia dalam teknik digital print menjadi kekuatan brand yang belum genap berumur setahun ini. Kali ini motif gringsing dalam celup warna yang cerah memberikan nuansa etnik yang fun. Kedua pemenang diharapkan dapat terus berkreasi dan menjadi panutan bagi penggiat mode lainnya. Sampai jumpa lima tahun mendatang di ajang Pia Alisjahbana Award, ajang yang mengangkat kreativitas dan inovasi di dunia mode tanah air. (Christine Evans / Tim Peliput Dewi)