News

159 Desainer Di JFW 2010/2011

Saturday, 6 Nov 2010

by JFW

Jakarta, 6 November 2010. Jakarta Fashion Week 2010/11 telah resmi dibuka. Pekan paling gaya tahun ini akan berlangsung mulai 6-12 November 2010 di Pacific Place, Jakarta. Diharapkan, pesta fashion terakbar Indonesia ini akan memajukan dunia fashion Indonesia, sekaligus menjadikan Jakarta dan Indonesia sebagai pusat mode di Asia. Dengan tema Styling Modernity, JFW 2010/11 merupakan fashion week utama di Indonesia yang memberikan arahan fashion Indonesia dan ajang peragaan bakat serta kreativitas desainer fashion Indonesia.  

“Tahun ini, ada 159 desainer yang berpartisipasi dalam JFW 2010/11 dengan 44 show. Jumlah ini meningkat dari JFW 2009/10 dengan 108 desainer,” jelas Baslir Djamal, Ketua Pelaksana JFW 2010/11, pada press conference yang digelar beberapa jam sebelum opening show JFW 2010/11. Turut hadir pada acara ini adalah perwakilan pihak sponsor JFW 2010/11, yakni Chris Oey dan Aurellio Yustinus Kaunang (Sunsilk), Tuti Widiastuti (BNI), Mr. Yoshiya Horigome (PT Mazda Motor Indonesia), Nurul Sulisto (Maybelinne New York Indonesia), Amanda Ajikarisma (The Body Shop Indonesia), Syamsidar Isa (Ikatan Perancang Mode Indonesia) dan Musa Widyatmojo (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia).  

Tema Styling Modernity dipilih bukan tanpa alasan. “Tema ini dapat diterjemahkan sebagai dialog. Tak hanya dialog dalam dunia fashion, namun ada juga dialog lain, misalnya antara desainer papan atas Indonesia, Ghea Panggabean dengan arsitek Andra Matin yang instalasinya bisa disaksikan di atrium Pacific Place,” jelas Baslir. Kolaborasi keduanya menampilkan kain-kain penuh warna yang digantung tinggi dan 30 sosok card board yang dibalut busana karya Ghea. Dialog yang lain, tambah Baslir, adalah dalam bentuk kompetisi, yakni kompetisi blogger dan fashion photography.  

Petty S. Fatimah sebagai Ketua Acara JFW 2010/11 turut menambahkan, bahwa modernitas dalam menerima trend tidak perlu meninggalkan akar budaya. Karena itulah, kebaya kemudian dipilih sebagai busana yang diangkat dalam acara pembukaan JFW 2010/11, yakni pada “A Tribute to Kebaya”. “Kebaya adalah salah satu busana nasional kita yang dalam 5 tahun terakhir nampaknya semakin populer baik dipakai di acara formal maupun nonformal. Spektrumnya juga meluas, sehingga ada semacam kritik bahwa kebaya yang sekarang tak ada bedanya dengan baju biasa,” jelasnya.  

Karena eksplorasi kebaya yang tak terbatas itulah, maka “A Tribute to Kebaya” akan menampilkan interpretasi kebaya hasil rancangan 16 desainer papan atas Indonesia, terinspirasi dari tanah Batak hingga Bali, di antaranya: Anne Avantie, Ari Seputra, Edward Hutabarat, Lenny Agustin hingga Priyo Oktaviano, serta tak ketinggalan koleksi dari Museum Afif Syakur Yogyakarta yang menampilkan koleksi kebaya encim kuno  maupun replikanya.  

Terwujudnya acara JFW 2010/11 ini tentunya tak lepas dari dukungan pemerintah kota DKI Jakarta. Pada kesempatan yang sama, Drs. Taufik Ahmad MSi, Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta mengemukakan dukungan dan harapannya untuk JFW 2010/11. “Kami ingin event ini memiliki daya tarik tersendiri, selain untuk pencitraan juga untuk meningkatkan kreativitas dan juga daya saing Jakarta,” ucapnya. Dalam JFW 2010/11, telah tercatat hadirnya beberapa buyer internasional, yakni dari AS, Singapura dan Australia.  

Sementara, Markus Barata sebagai GM Marketing Pacific Place Mal menjelaskan bahwa JFW adalah event terakbar yang diadakan oleh Pacific Place. “Persiapannya berbulan-bulan, bahkan sejak JFW 2009/10 berakhir tahun lalu, kami sudah mulai membicarakan ini dengan Femina Group. Kami berharap JFW mampu menyedot pengunjung dan mendapatkan eksposur yang luas hingga ke internasional,” tambahnya.  

Sama seperti tahun sebelumnya, JFW 2010/11 memiliki 3 catwalk yang tersebar di Pacific Place, yaitu Fashion Tent, Fashion Promenade dan Fashion Bay. Dengan melibatkan 100 model dan 6 koreografer paling terkenal di Indonesia, JFW 2010/11 diharapkan mampu mendatangkan sebanyak 25.000 pengunjung.  

Pada press conference ini, pihak Femina Group sebagai penyelenggara juga menyatakan keprihatinan dan kepedulian terhadap berbagai bencana yang menimpa Indonesia akhir-akhir ini, terutama di Wasior, Mentawai dan Merapi. Untuk itu, dibuatlah sebuah program charity, “Be Fashionable and Caring: Pita Fashion Peduli”,  dimana pengunjung JFW 2010/11 dapat menyumbang melalui pembelian kupon donasi. Selain mendapatkan pita khusus, penyumbang akan berkesempatan untuk memasuki fashion show melalui pintu VIP dan memenangkan busana sumbangan desainer yang akan ditentukan melalui undian.  

JFW 2010/11 adalah sebuah perhelatan fashion akbar, dengan dialog-dialog dinamis yang tercipta melalui berbagai pagelaran busana dan kompetisi. Jangan lewatkan berbagai pagelaran istimewa, termasuk keindahan tenun nusantara dalam show BNI dan Cita Tenun Indonesia, show khusus Ghea: 30 Years Dedicated to Fashion, kolaborasi Oscar Lawalata dengan Laura Miles dalam mengeksplorasi tenun, koleksi terbaru para desainer APPMI dan IPMI, kompetisi kreatif di ajang Lomba Perancang Aksesori (LPA) 2010, hingga parade alumni Lomba  Perancang Mode (LPM) dalam Fashion Council Presents LPM Graduates. Tak ketinggalan, acara apresiasi terhadap desainer muda berbakat dalam CLEO Fashion Awards, maupun terhadap desainer yang dianggap membentuk masa depan mode Indonesia dalam Dewi Fashion Knights.    

Selamat menyaksikan dan menikmati Jakarta Fashion Week 2010/11.